Jurnalline.com, KOTA TANGERANG – Wali Kota Arief R. Wismansyah mengajak para Direktur Rumah Sakit Daerah yang tergabung dalam Asosiasi Rumah Sakit Daerah (Arsada) untuk menyikapi secara bijaksana kebijakan pemerintah pusat terkait struktur organisasi RSUD sebagaimana diatur dalam PP 18 tahun 2016 tentang Perangkat Daerah.
Hal tersebut disampaikan Wali Kota saat menjadi narasumber dalam Seminar Nasional Pelayanan Kesehatan yang diadakan oleh Arsada di Banyuwangi Jawa Timur, Jumat (27/01).
“Jujur sebenarnya bukan hanya terkait RSUD kami juga kaget juga dengan adanya kebijakan PP 18,” terangnya.
“Saya sependapat bahwa kebijakan kesehatan daerah itu secara tupoksi menjadi tanggung jawab dinas kesehatan tapi rasanya mengelola RS menurut pengalaman saya harus dikelola pejabat,” sambungnya.
Namun demikian, Wali Kota meminta pemerintah daerah dan juga anggota Arsada untuk bisa menyikapi hal tersebut secara bijaksana, apalagi pemerintah pusat juga pasti punya pertimbangan untuk menjadikan RS sebagai organisasi fungsional dengan harapan bisa lebih profesional.
“Pemerintah pusat inikan punya pertimbang-pertimbangan dan kita harus melaksanakannya,” ujarnya.
“Apalagi RSUD dan Puskesmas khususnya meskipun ada RS swasta, di Kota Tangerang menjadi harapan pelayanan kesehatan,” imbuhnya.
Selain membahas terkait pelaksanaan PP 18 tahun 2016, Wali Kota juga mempresentasikan kebijakan Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang dalam bidang kesehatan. Mulai dari Program Tangerang Sehat dimana pada tahun 2015 telah dimanfaatkan oleh 74.854 orang, dan di 2016 ada 436.876 orang yang memanfaatkan layanan kesehatan gratis tersebut.
Selain juga program integrasi Jaminan Kesehatan Nasional dan Jaminan Kesehatan Daerah, dimana pada tahun 2016 ada 18314 Penerima Bantuan Iuran (PBI) Daerah. Sedang untuk masyarakat Kota Tangerang yang telah menjadi anggota JKN sebanyak 1.350.656 orang atau 66℅ dari jumlah masyarakat Kota Tangerang.
“Selain itu guna meningkatkan pelayanan kesehatan di Kota Tangerang kita juga telah membangun berbagai aplikasi pelayanan kesehatan seperti Sistem Informasi Ketersediaan Tempat Tidur Rumah Sakit (Simpati RS), Salam Sehat, SMS Bunda dan juga Si Jariemas,” paparnya.
“Dan kita juga punya sistem informasi layanan ambulan dan mobil jenazah gratis. Jadi bagi bapak ibu yang mau memanfaatkan mobil jenazah bisa telpon dari sekarang,” ujar Wali Kota yang langsung disambut dengan tertawa dan tepuk tangan dari para peserta seminar.
Seminar layanan kesehatan yang diadakan oleh Arsada dan juga Kementerian Kesehatan Republik Indonesia tersebut merupakan seminar tahunan yang diadakan untuk mendiskusikan berbagai isu pelayanan kesehatan nasional. Dan dalam seminar tersebut biasanya juga dihadirkan para narasumber yang dianggap berhasil dalam pengelolaan pelayanan kesehatan baik dari swasta maupun kepala daerah.
(DN)