Jurnalline.com, LEBAK (BANTEN) – Permukaan Sungai Ciujung-Ciberang di Kabupaten Lebak, Banten berstatus “awas bencana banjir” karena ketinggiannya mencapai 503 centimeter dan 729 meter kubik per detik.
“Kami minta warga Rangkasbitung agar meningkatkan waspada banjir karena Sungai Ciujung-Ciberang meluap,” kata Aat (55), petugas pintu Sungai Ciujung-Ciberang di Lebak, Selasa(21/2).
Saat ini, Sungai Ciujung-Ciberang meluap akibat hujan deras yang terjadi Selasa dinihari. Bahkan, ratusan rumah warga Rangkasbitung sudah terendam banjir. Kemungkinan permukaan sungai tersebut dipastikan meningkat karena hujan masih berlangsung. Intensitas hujan berkapasitas lebat dan ringan terjadi pagi, siang, sore, malam hingga dinihari.
Berdasarkan pantauan pukul 15.00 WIB (kemarin – Red), ketinggian permukaan Sungai Ciujung-Ciberang mencapai503 sentimeter dengan debit air 729 M3 per detik. Saat ini, permukaan Sungai Ciujung-Ciberang berstatus awas bencana banjir.
“Kami berharap warga yang tinggal di bantaran sungai agar mengungsi ke tempat yang lebih aman,” katanya.
Menurut dia, pihaknya hingga kini terus mengoptimalkan pemantauan karena luapan air sungai yang berhulu di kawasan Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS) dan hutan adat Baduy terus meningkat. Apalagi, saat ini hujan masih terjadi sehingga dikhawatirkan menimbulkan banjir besar.
Namun demikian, pihaknya terus berkoordinasi dengan BPBD, TNI, Polri, Relawan dan PMI untuk mengantisipasi bencana banjir tersebut.
“Kami selalu menyampaikan status bencana banjir akibat luapan sungai itu,” katanya.
Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak, Kaprawi mengatakan selama dua hari terakhir ini curah hujan cenderung meningkat sehingga menetapkan “Status Awas” banjir karena sepanjang Selasa dini hari permukaan Sungai Ciujung-Ciberang meluap. Namun, luapan air sungai tersebut tidak menerjang permukiman warga.
“Kami minta warga meningkatkan kewaspadaan bencana banjir,” katanya.
Ia mengatakan pihaknya saat ini meningkatkan kewaspadaan banjir, longsor dan angin kencang sehubungan tiba musim hujan. Frekuensi curah hujan meningkat selama dua hari terakhir dengan intensitas lebat, ringan dan sedang. Karena itu, pihaknya menetapkan status awas bencana banjir karena ketinggian permukaan Sungai Ciberang-Ciujung terjadi peningkatan.
“Kami mengingatkan warga yang tinggal di bantaran sungai waspada terhadap bencana alam itu,” ujarnya.
Sejumlah warga yang tinggal di bantaran daerah aliran sungai (DAS) Ciujung kini meningkatkan kewaspadaan karena khawatir terjadi banjir. Saat ini debit air sungai terjadi kenaikan sehingga berpotensi banjir melanda permukiman.
“Kami saat ini mengamankan perabot rumah tangga agar tidak terendam banjir ke tempat yang lebih aman,” kata Saryati, warga Kebon Kelapa RT01/105 Kelurahan MC Timur Rangkasbitung, Kabupaten Lebak.
(Angga)
Copyright © 2017 Jurnalline Cyber Media