Jurnalline.com, BANYUASIN (SUMSEL) – Jalan penghubung menuju empat desa dan satu Kelurahan di Kecamatan Banyuasin III, Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan, kondisinya rusak parah, rusaknya jalan penghubung ini terjadi karena kondisi jalan tidak memiliki siring dan selama delapan tahun terakhir tidak tersentuh pembangunan.
“Jalan ini menghubung empat desa antaranya Desa Tanjung kepayang, Suka mulia, Tanjung menang, Sri bandung, dan Kelurahan Pangkalan Balai. Dari kerusakan jalan tersebut aktipitas warga menjadi terhambat, dikarnakan kondisi jalan sering banjir, apalagi Musim hujan seperti saat ini air pun menggenangin jalanan mencapai hampir satu meter, karena tidak adanya tempat pembuangan,” Ungkap Heri Yono, warga Tanjung Kepayang.
Akibat jalanan yang selalu rusak parah, tidak pernah tersentuh pembangunan berdampak buruk pada perekonomian masyarakat, karena harus berhadapan dengan banjir bersertai lumpur, setiap kali melintas jalan tersebut. Bahkan jalan satu satunya yang menghubungkan antar desa ini, tidak jarang anak sekolah yang melintas sering terjatuh akibat kondisi jalan yang tidak layak untuk dilalui.
“Kami sangat perihatin melihat kondisi jalan ini sama seperti kubangan kerbau, ditambah tidak adanya kebijakan Pemerintah Kabupaten maupun desa untuk berupaya membangun jalan ini, bahkan menurut kami ini suatu kelalaian, jalan penghubung empat desa dan satu kelurahan rusak parah karena tidak tersentuh pembangunan,” jelasnya.
Hal Snada juga dikatakan Afrizon warga Suka Mulya, Kondisi jalan yang rusak dan berlubang ini menjadi paktor utama sering terjadinya kecelakaan dan tingginya tingkat keriminalitas di sepanjang jalan tersebut, imbas nya bukan saja perekonomian tetapi keselamat saat melintas dimalam hari.
“Setiap hari kami melewati jalan ini harus berkubang dengan lumpur, kondisi jalan yang licin mengakibatkan kami selalu terlambat menujuh ke sekolah, kami sangat berharap agar Pemerintah Banyuasin lebih memperhatikan jalan desa kami agar segera diperbaiki, akibat rusaknya jalan ini ada warga yang di begal orang tak dikenal, tentunya kami juga merasa takut dengan kejadian seperti iru,” tandasnya.
(Dwi)