Jurnalline.com, KOARMABAR – Kapal Motor (KM) Setia Mandiri yang mengangkut barang-barang kebutuhan pokok dan penumpang saat sedang melakukan pelayaran dari Pelabuhan Indramayu menuju Palembang mengalami kebocoran akibat hantaman ombak dan benturan benda keras yang mengenai bagian bawah lunas pada posisi koordinat lintang 05⁰27’ 48” S bujur 106⁰ 53’ 20” E. Tim SARABK kapal KM Setia Mandiri melaksanakan aksi penanggulangan kebocoran kapal namun kebocoran semakin melebar sehingga kapal tidak dapat diselamatkan. Seluruh penumpang yang berjumlah 50 orang dengan 35 orang ABK KM Setia Mandiri menyelamatkan diri dengan menggunakan sekoci penolong dan sebagian penumpang berusaha menyelamatkan diri dengan melompat ke laut.
Pada TW 0510.0550 WIB Lanal Cirebon mendapatkan laporan dari perusahaan pelayaran pemilik KM. Setia Mandiri, bahwa kapalnya mengalami kebocoran di Perairan Indramayu, selanjutnya Danlanal Cirebon menggerakan KAL Balongan menuju titik tenggelamnya KM. Setia Mandiri. Pada TW 0510.0555 WIB Danlanal Cirebon Letkol Laut (P) Tarus Rostiyadi melaporkan kejadian tersebut kepada Panglima Komando Aramada RI Kawasan Barat (Pangarmabar) Laksamana Muda TNI Aan Kurnia, S.Sos., dan Danlantamal III Jakarta Laksamana Pertama TNI Muchammad Richard S.H., M.M. Selanjutnya Pangarmabar memerintahkan Asops Pangarmabar untuk menggerakan unsur-unsur Operasi Rakata Jaya guna melaksanakan pencarian dan pertolongan, serta menunjuk Danlanal Cirebon sebagai Dansatgas operasi pencarian dan pertolongan KM. Setia Mandiri.
Sementara itu pada TW 0510.0600 WIB Kantor SAR Jakarta mendapatkan Distress Signal dari KM Setia Mandiri yang mengalami kebocoran kapal dengan posisi kapal berada di Perairan Laut Jawa ± 15 nm sebelah barat Pulau Biawak Indramayu. Selanjutnya Kantor SAR Jakarta melaporkan situasi kejadian KM Setia Mandiri kepada Kabasarnas yang kemudian mengoordinasikan dengan Panglima TNI untuk meminta bantuan unsur SAR berupa KRI dan Pesawat Udara sekaligus memilih dan menunjuk Pangarmabar selaku SARMission Coordinator (SMC).
Pangarmabar selaku SMC mengoordinasikan dan mengendalikan potensi SAR yang terdiri dari unsur-unsur TNI AL, Basarnas, Bakamla, Polair, KPLP, serta Bea dan Cukai. TNI AL melibatkan 2 KRI (KRI Teluk Sibolga – 536 dan KRI Todak-631), 1 Kal, 1 Sea Rider serta Helly BASARNAS dan Helly TNI AL, sedangkan Basarnas, Bakamla, Polair, KPLP, Bea dan Cukai masing-masing mengirimkan satu kapalnya. Selanjutnya Pangarmabar menunjuk Danlanal Cirebon sebagai On Scene Commander (OSC) untuk berkoordinasi, mengendalikan dan bekerja sama dengan instansi terkait dalam rangka melaksanakan Operasi SAR.
Danlanal Cirebon selaku OSC menerima BKO dan mengendalikan seluruh potensi SAR laut, udara dan darat dalam pelaksanaan operasi SAR. Dalam proses pencarian telah ditemukan posisi korban oleh Helly kemudian menjatuhkan Smoke Signal, life jacket, riding buoy serta melaporkan posisi ditemukanya korban kepada OSC. Selanjutnya KRI dan Kapal Basarnas mendekat ke posisi ditemukanya korban untuk melaksanakan evakuasi dari laut menggunakan sekoci karet/Sea Reader,
Evakuasi dari laut menggunakan metode hoisting jaring keselamatan oleh Helly BASARNAS dan Helly TNI AL ke KRI, evakuasi medis melalui udara dari laut ke Posko kesehatan Lanal Cirebon dengan Helly Basarnas dan TNI AL terhadap yang berklasifikasi medis segera (merah), evakuasi korban tenggelam di kerangka kapal tenggelam oleh penyelam, dan evakuasi medis dari Lanal Cirebon ke RSUD Cirebon.
Demikian skanario manuver lapangan latihan SAR laut yang dilaksanakan Koarmabar. Skenario latihan SAR laut di Laut Cirebon namun pelaksanaannya dilakukan di Teluk Jakarta tersebut disaksikan langsung Komandan Gugus Keamanan Laut Koarmbar (Danguskamlabar) selaku Wakil Direktur Latihan SAR Di Laut 2017 Laksamana Pertama TNI Bambang Irwanto, M.Tr (Han) yang onboard di KRI Todak-631.
Latihan SAR Laut 2017 yang di gelar Koarmabar ini merupakan sarana untuk mengukur tingkat kesiapsiagaan personel dalam melaksanakan operasi penanggulangan kecelakaan di laut sehingga dapat diperoleh gambaran kemampuan operasional Koarmabar mulai dari tingkat perorangan sampai satuan. Selain itu, latihan tersebut juga untuk melatih unsur-unsur serta personel Koarmabar agar mampu melaksanakan tugas SAR mulai dari tahap perencanaan, persiapan, pelaksanaan dan pengendalian penanggulangan kecelakaan di laut serta menguji RO SAR Laut.
Latihan SAR akan diselenggarakan di perairan Teluk Jakarta dengan melibatkan 320 personel terdiri dari unsur-unsur TNI Angkatan Laut baik unsur laut maupun udara, Tim Kesehatan serta didukung dari unsur Basarnar dan unsur maritim setempat.
(Dian/DIAPENARMABAR)
Copyright © 2017 Jurnalline Cyber Media