Dewan Pers Dan Kepolisian Di Minta Tegas,Seputar Saracennews.com

Spread the love

Jurnalline.com, JAKARTA – Jurnalis Online Indonesia (JOIN) mengecam keberadaan Saracennews.com yang kerap menyebarkan kabar-kabar hoax dan provokasi. JOIN juga meminta polisi bertindak tegas dan Pemerintah segera menutup akun-akun yang tergabung dalam jaringan tersebut.

“Keberadaan Saracennews.com jelas banyak mudaratnya, polisi harus bersikap tegas mengusut siapa aktor Saracen. Pemerintah perlu mengambil langkah berupa pencabutan izin online tersebut,” ujar Badar Subur Ketua DPW Jurnalis Online Indonesia (JOIN) DPW Banten kepada wartawan, Sabtu (26/8/2017).

“Siapapun dia yang berada di belakang Saracen harus ditindak,” sambungnya.

Badar menyebutkan bahwa media yang baik menjalankan tugasnya dipagari norma dan etika yang tercantum di dalam Undang-Undang Pokok Pers No. 40 Tahun 1999 yang mengatur fungsi Pers.

“Pers nasional sebagai wahana komunikasi massa, penyebar informasi, dan pembentuk opini harus dapat melaksanakan asas, fungsi, hak, kewajiban, dan peranannya dengan sebaik-baiknya. Bukan memprovokasi seperti Sarecennews.com,” tandas Badar.

Badar melihat kehadiran Saracennews.com dapat mempengaruhi atmosfir politik jadi buruk karena berita-berita yang disajikan cenderung provokatif tanpa melakukan kroscek dan konfirmasi idealnya sebuah berita.

Saracennews.com menurutnya tak mengikuti kaidah-kaidah jurnalistik. Karenanya, Dewan Pers diminta bersikap tegas terhadap hal itu.

Badar menilai apa yang dilakukan Saracennews.com hanyalah menyebarkan berita-berita yang sengaja memancing reaksi negatif para pembacanya dan bermuatan kepentingan politik tertentu yang mendompleng lewat berita provokasi terhadap pemerintah.

“Keberadaan Saracennews.com jelas berdampak buruk terhadap media yang menjalankan kaidah tugasnya dengan benar. Sebagai orang media, saya meminta supaya itu ditutup, karena jika tidak diambil sikap tegas akan berdampak buruk terhadap labelisasi pers di mata masyarakat,” ucap Badar.

Badar berharap masyarakat kritis dan tidak menelan mentah-mentah atau percaya terhadap media-media yang menyebarkan berita hoax. “Kita harus memerangi hoax dan media seperti itu jangan diberi ruang sedikitpun karena mengancam kredibilitas Pers,” Pungkasnya.

(Fram/red)

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.