Jurnalline.com, TANGSEL – Ratusan warga Pamulang Barat dan Pamulang Timur Kecamatan Pamulang Kota Tangerang Selatan yang didominasi ibu-ibu dari Keluarga Penerima Manfaat (KPM) pada hari Rabu (2/8/2017) pagi hingga siang rela antri untuk mendapat Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) satu kantong plastik paket sembako yang berisi 10 kg beras cap kembang, 4 liter minyak goreng resto medium, 1 kg gula pasir putih La-ku 1000, dan 28 butir telur ayam di Aula kelurahan Pamulang Barat.
Namun dari banyaknya jumlah peserta KPM pada hari itu, tidak semua mendapatkan BPNT, karena hanya masyarakat yang ATM atau Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) dari BNI nya sudah ada isi /saldo yang tertera angka nominal 220 ribu untuk 2 bulan / Maret-April, dan jika tidak ada saldonya warga harus pulang dan menunggu tanpa tahu kapan kepastiannya.
Kegiatan Penyaluran BNPT Tahap II Tahun 2017 khususnya Kecamatan Pamulang Kota Tangsel Banten, sebelumnya juga telah diadakan di Aula Kel Benda Baru (31/7), Aula Kel Bambu Apus (1/8) dan esok hari (3/8) di Aula kel Pondok Cabe Udik, melibatkan DPFMP Kemensos RI, TKSK (Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan), Dinsos Tangsel, BNI KCU Fatmawati.
Menurut Ida selaku Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK), penyaluran BPNT Tahap I, sudah di langsungkan pada bulan Januari – februari lalu, yang isinya berupa beras 20 Kg, gula putih 4 kg per KPM tepatnya pada bulan Mei di Gor Darusalam yang terletak di Puri Pamulang dengan syarat photocopy KK dan ATM.
“Kegiatan Penyaluran BNPT Tahap II Tahun 2017 khususnya Kecamatan Pamulang Kota Tangerang Selatan, sebelumnya juga telah diadakan di Aula Kel Benda Baru (31/7) dan Aula Kelurahan Bambu Apus (1/8), sedangkan untuk besok (3/8) kita adakan di Aula kelurahan Pondok Cabe Udik, dengan melibatkan DPFMP Kemensos RI, TKSK BNI KCU Fatmawati,” pungkasnya
Ida juga mengatakan, Jika sekarang di tahap II bagi yang memegang ATM, Photo copy KTP, KK, Pin, yang berdasarkan undangan Kemensos dan sebagai pelaksananya Kelurahan hingga ketua RT.
“Jadi yang saat ini datang belum tentu ada isinya, target kita 428 KPM tapi yang datang hingga siang ini lebih dari 500 orang, beberapa petugas dari BNI melayani penggesekan ATM yang nanti keluar struk tertera 220 ribu sebagai bukti pengambilan sembako, namun jika setelah digesek dalam struk tersebut tidak tertera nominal alias nol, KPM disuruh melapor ke petugas kelurahan yang selanjutnya untuk didata. ” Nanti Kesos kelurahan akan cek data terus lapor ke Dinsos selanjutnya akan diteruskan ke BNI,” jelasnya.
Pantauan media, melihat TKSK termasuk Pemerintah Kelurahan Pamulang Timur dan kelurahan Pamulang Barat juga kebingungan melayani komplain masyarakat mengenai pencairan BPNT periode Tahap II (Maret-April) ini.
Di tempat yang sama, Supriyadi selaku Lurah Pamulang Barat mengatakan, bantuan masih belum tepat sasaran, masih banyak masyarakat yang belum terdaftar sebagai KPM, padahal layak. Selain itu belum ada mekanisme penyaluran bagi KPM yang sudah pindah alamat dan meninggal.
“Tentang data yang sudah pindah alamat, sudah meninggal, hal itu sebenarnya sudah kita musyawarah kelurahan melalui forum RW, tapi juga terkadang sudah kita laporkan ke Dinsos tapi yang nongol lagi nama-nama itu lagi, disamping itu kadang misalnya kita laporkan jumlahnya sebanyak 500 tapi yang dapat 300 an,” pungkas Supriyadi
Selanjutnya Supriyadi mengatakan, Sebenarnya penyaluran BNPT diharapkan dapat membantu masyarakat yang masuk dalam kategori Keluarga Penerima Manfaat (KPM) untuk memenuhi komoditi pangan bernutrisi, seperti halnya beras, gula, telur dan minyak goreng, melalui bantuan sebesar Rp 110 ribu per bulan yang ditransfer ke rekening bank.
Copyright © 2017 Jurnalline Cyber Media