Siapkan Dana Cukup Besar, SBH Tak Ingin Hutang Budi
Jurnalline.com, KAYUAGUNG OKI (SUMSEL) – Bakal calon Bupati dan Wakil Bupati OKI, H. Subhan Ismail atau yang populer dengan julukan ‘SBH’ mengaku, dirinya menolak semua bantuan dana yang ditawarkan oleh pihak ketiga hingga simpatisan yang mendukungnya, karena dia merasa masih mampu membiayai dirinya sendiri untuk maju pada Pilkada OKI 2018 medatang.
“Saya pakai dana pribadi, banyak yang mau membantu tapi dengan segala kerendahan hati saya tolak baik-baik, karena saya yakin saya masih mampu,” ujar SBH dikediamannya, Senin (25/9/2017).
Dirinya mengaku, tidak ingin hutang budi dengan para donatur. “Saya sangat serius untuk maju kalau saya hutang budi pada donatur nanti setelah saya jadi mereka minta yang macam-macam dan saya tidak ingin itu terjadi,”jelasnya.
Politisi Partai NasDem dan Ketua DPD. Garda Pemuda NasDem Kabupaten OKI ini mengaku, akan mendanai setiap relawan yang dibentuk dengan uang sendiri. “Untuk biaya operasional, relawan dan kampanye saya telah menyiapkan dana yang cukup besar sampai Pilkada 2018 nanti, itu uang pribadi dan tabungan saya selama ini,” ujar SBH.
SBH tak menampik bahwa ia membutuhkan modal besar untuk mencalonkan diri.
“Kalau saya tidak bisa pungkiri. Dipolitik seperti perang, juga butuh peluru. Berpolitik dan mencalonkan diri itu butuh biaya dan saya sudah siap untuk itu semua,” katanya.
Welly Tegalega, pemuda pemantau pembangunan OKI mengatakan, untuk mencalonkan diri sebagai Bupati butuh dana yang besar diprediksi setiap calon akan menghabiskan dana minimal 30 Miliar mengingat wilayah di Kabupaten OKI sangat luas.
“Kalaupun memang ada yang berniat untuk maju di pilkada OKI harus menyiapkan dana Rp 30 Miliar kalau tidak ada jangam coba-coba,”jelasnya.
Selain itu, kata Welly langkah SBH yang tidak menerima bantuan dari para donatur ini harus diapresiasi.
“Saya rasa setiap kandidat pasti membutuhkan bantuan dari donatur untuk menambah amunisi nya kalaupun memang menolak donatur itu sangat baik karena ketika dirinya melenggang tidak ada beban ataupun balas jasa kepada para donatur tersebut,”cetusnya.
(Novi)
