Jurnalline.com, KABUPATEN TANGERANG – Perjuangan menghapus stigma dan diskriminasi terhadap Orang Dengan HIV AIDS (ODHA) dapat dilakukan dengan berbagai cara, berjalan kaki keliling Indonesia menjadi cara Wijanto pria kelahiran Nganjuk, 7 November 1982 ini untuk membuktikan bahwa ODHA bisa berdaya dan menunjukan kepedulian cinta tanah air.
“Sejak tanggal 7 November 2015 saya berangkat seorang diri, tapi di dalam perjalanan saya banyak ditemani oleh sahabat-sahabat saya baik dari komunitas ODHA maupun yang bukan dari komunitas ODHA),” ungkap Cak Gareng demikian sapaan pria yang bersemangat ini, Selasa (31/10).
Adapun tujuan dari Jalan Nusantara dilakukan oleh Cak Gareng untuk memberikan motivasi kepada sesama ODHA, kedua ingin memberikan inspirasi kepada generasi muda agar lebih peduli dengan permasalahan-permasalahan di sekitar mereka dan gerakan cinta tanah air, serta memberikan edukasi kepada masyarakat yang dijumpai di tempat-tempat pemberhentian yang dilaluinya. Selain itu, Cak Gareng pun melakukan sosialisasi di 58 kampus dan sekolahan, berdiskusi dan memberikan inspirasi bagi lebih dari 5.000 mahasiswa dan pelajar yang sebagian besar adalah dari Fakultas Ilmu Kesehatan Masyarakat.
Ada 30 provinsi yang menjadi tujuan perjalanan misi Cak Gareng, adapun rute perjalanan yang bermula dari Jakarta Selatan (Yayasan Pelita Ilmu) mengambil rute ke Bogor – Sukabumi – Bandung – Cirebon – Semarang – D.I. Yogyakarta – beberapa propinsi di Jawa Timur – Bali – Jayapura (bahkan hingga 30 meter setelah perbatasan Papua New Guinea) – Maluku Utara – Sulawesi Utara – Sulawesi Tengah – Kalimantan – Sumatera Utara hingga Sumatera Selatan – Banten. Persinggahan Cak Gareng di Provinsi Banten ini merupakan provinsi ke-30 dalam perjalanannya, hingga nantinya akan mengakhiri perjalanannya di Istana Negara di Jakarta, dengan harapan dapat bertemu dengan Presiden Joko Widodo, dimana Cak Gareng akan menyerahkan bendera Merah Putih yang selama 2 tahun ini menjadi saksi bisu yang menemani perjalanan Cak Gareng kepada Presiden RI.
“Harapan terbesar saya bisa bertemu dengan bapak Presiden Joko Widodo, saya hanya ingin menyerahkan bendera Merah Putih yang sudah saya kibarkan selama perjalanan saya kepada beliau, sebagai simbol bahwa orang dengan HIV masih berguna bagi nusa dan bangsa,” ujar Cak Gareng mengungkapkan harapannya kepada Jurnalline.com.
Bagi Cak Gareng, pemerintah selama ini sudah melakukan upaya penghapusan stigma dan diskriminasi terhadap ODHA, namun upaya tersebut bisa lebih baik lagi. Diskriminasi tidak bisa dilawan dengan diskriminasi, melainkan diskriminasi dilawan dengan prestasi.
Pria yang telah berkeluarga dan memiliki seorang anak ini sehari-harinya berjualan bakso sebagai mata pencahariannya, dan rela meninggalkan apa yang telah digelutinya selama ini untuk menempuh misinya.
Dalam perjalanan di Provinsi Banten, Cak Gareng mulai berjalan dari Merak tepat pada tanggal 28 Oktober 2017, ditemani oleh Mujid, Budi dan Sandy.
(J.A)
Copyright © 2017 Jurnalline Cyber Media