Jurnalline.com, Penkostrad – Menjadi seorang pemimpin yang dibutuhkan bukan hanya persoalan kewibawaan ataupun pangkat semata. Melainkan harus mempunyai mental yang kuat dan tangguh pastinya.Pemimpin sering digambarkan sebagai seorang yang harus menjadi teladan dan sigap dalam keadaan apapun.
Letjen TNI Edy Rahmayadi,
Sebagai seorang Panglima Komando Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad), memiliki tugas dan tanggung jawab yang besar. Ia bertanggung jawab untuk memimpin dan melaksanakan tugas-tugas strategis untuk mengatasi permasalahan dan menjaga kedaulatan NKRI.
Menjadi seorang Pangkostrad tidaklah mudah. Ia harus siap sedia menerima tugas negara setiap saat. Baik dalam konteks operasi militer, operasi militer selain perang dan tugas kenegaraan lainnya.
Seperti dalam kegiatan HUT ke-72 TNI yang diselenggarakan tanggal 5 Oktober 2017 tadi pagi di Pelabuhan Indah Kiat, Cilegon, Banten. Dalam upacara tersebut, Pangkostrad Letjen TNI Edy Rahmayadi mendapat tugas untuk menjadi Komandan Upacara. Ia sudah beberapa hari sebelum pelaksanaan
berada di Cilegon bersama ribuan prajurit dan aparatur sipil negara untuk berlatih parade dan defile.
Letjen TNI Edy Rahmayadi
pernah mengatakan, “Ingatlah bahwa prajurit Kostrad adalah prajurit yang memegang teguh prinsip jati diri sederhana dalam ucapan, profesional dalam tindakan dan tidak akan pernah menyerah dalam setiap pertempuran.”
Dari ucapannya tersebut, Letjen TNI Edy Rahmayadi menilai bahwa setiap tugas itu harus dilaksanakan dengan sebaik-baiknya, harus profesional. Oleh karenanya, Ia mempersiapkan dirinya dan pasukannya dengan sebaik mungkin untuk menghindari kesalahan sekecil apapun. Hal itu terbukti dalam beberapa momen terlihat Pangkostrad memimpin langsung Gladi Upacara untuk mempersiapkan puncak acara HUT TNI ke 72 tersebut.
Tentunya hal tersebut dapat menjadi teladan yang baik bagi setiap prajurit TNI bahwa tidak ada perbedaan bagi seorang prajurit, apapun pangkat dan jabatannya, bila ia sudah mendapat perintah dari atasan maka harus dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab dan profesional.
Tentunya, perintah tersebut harus sesuai dengan kapasitasnya masing-masing.
Perbedaannya adalah
beban tanggung jawabnya masing-masing sesuai kepangkatan. Semakin tinggi pangkat dan jabatannya, maka sudah pasti tanggung jawabnya akan semakin berat. Tetapi prinsip profesionalitas harus tetap dijunjung tinggi.
(Fram)
Copyright © 2017 Jurnalline Cyber Media