Jurnalline.com, Penkostrad – Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Skouw saat pembangunannya mempunyai beberapa tahap dimana untuk tahap pertama sudah selesai dengan berdirinya sebuah bangunan yang cukup megah diperuntukkan sebagai PLBN yang selama ini sebagai pintu utama bagi pelintas batas antar negara dan juga tempat ini menjadi magnet bagi wisatawan dari dalam negeri maupun luar negeri untuk sekedar mengunjungi area dan berfoto foto di perbatasan RI-PNG di Skouw, Kamis (26/10).
Pelaksana pembangunannya yang dikerjakan oleh PT. Nindya Karya pada tahap kedua ini pelaksanaan pekerjaan sedang berjalan diantaranya pembangunan jalan lintas, Masjid, Gereja, Pasar Modern dan beberapakali fasilitas umum lainya dalam tahap pembangunan.
Memasuki tahap yang kedua ini tentunya ada pembebasan lahan dari masyarakat yang masuk terkena pembangunan ini dan harus mendapat ganti rugi dari Pemerintah selama proses penyelesainnya ini telah dibentuknya Satgas A dan Satgas B dari BPN yang menangani Pengadaan lahan ini telah melaksanakan kegiatan Inventarisasi Indentifikasi Peta Bidang Tanah dan Daftar Nominatif dalam Pengadaan tanah yang khusus diperuntukkan dalam pembangunan kawasan PLBN.
Pelaksanaan kegiatan tim dari BPN selama proses berjalan selalu didampingi dari Satgas Yonif PR 432 Kostrad Pasiintel Kapten Inf M Tavin dan Perwira Topografi Lettu Ctp Joko Setiono Serta dari Koramil, Satgasban dan Kepolisian dimana dalam kegiatanya, juga menghadirkan beberapa masyarakat pemangku tanah adat Ulayat yaitu Ondoafi bapak Stenlis dan keluarga serta beberapa masyarakat yang juga memiliki tanaman di area lahan tersebut yang nantinya setelah pendataan ini selesai dan disepakati bersama juga akan mendapatkan ganti rugi dari pemerintah.
Ada dua tim pelaksana dari BPN yaitu Satgas A tim Pelaksana pengadaan Tanahnya yang bertugas untuk mengidentifikasi dan menginventarisasi data titik tanah menyangkut bentuk, letak dan luas sedangkan Satgas B tim pelaksana Identifikasi, Inventarisasi, mendata dan memastikan pemilik lahan dan jumlah dari beberapa jenis tanaman diatasnya.
Dalam pelaksanaan pengukuran lahan dan Identifikasi serta Inventarisasi tanaman di lapangan di area lahan pada tahab kedua ini telah berjalan dengan aman dan lancar dengan kesepakatan kedua belah pihak yang disaksikan oleh berbagai pihak yang terkait dengan penandatanganan langsung di lapangan dan juga penandatangan pemilik lahan secara administrasi di depan petugas BPN di Kantor PT. Nindya Karya dilanjutkan pemasangan papan pengumuman di dua titik tempat yang dengan mudah untuk bisa dilihat dan dibaca secara umum oleh masyarakat selama 14 hari kedepan.
(Fram/Dre)
Copyright © 2017 Jurnalline Cyber Media