Jurnalline.com, Jakarta – Terjadinya beberapa penundaan dan pembatalan penerbangan Garuda Indonesia di sejumlah rute Ratusan calon penumpang baik penerbangan domestik maupun internasional merasa kesal dengan tidak adanya pemberitahuan sebelumnya dari pihak Garuda Indonesia, di Terminal 3 Bandara Internasional Soekarno-Hatta. Sabtu (02/12/17)
Sejumlah penundaan dan pembatalan penerbangan pada hari ini yang terjadi dibeberapa sektor tidak hanya di Bandara Soetta saja, penerbangan Delay dikarenakan proses masa recovery operasional penerbangan Garuda Indonesia yang sebelumnya sempat terdampak Erupsi Gunung Agung, Bali, beberapa waktu lalu.
Selama penutupan bandara di Bali dan Lombok akibat erupsi Gunung Agung, Garuda Indonesia telah membatalkan lebih dari 300 penerbangan yang menyebabkan crew dan pesawat sempat tertahan di beberapa bandara outstation (domestik & internasional), sehingga harus dilakukan penyesuaian massive terhadap assignment crew dan pesawat.
Perubahan yang massive tersebut kemudian memberikan dampak terhadap penjadwalan pesawat dan crew, serta Penundaan sejumlah sektor penerbangan Garuda Indonesia tersebut terjadi dikarenakan total trafik penerbangan di Bali berkontribusi terhadap 30 persen dari total daily flight Garuda Indonesia setiap harinya.
Namun kekesalan dan kekecewaan calon penumpang tetap dirasakan, pasalnya calon penumpang yang sudah lama menunggu belum juga ada kepastian waktu atau jadwal penerbangan mereka dari pihak Garuda Indonesia untuk estimasi penerbangan rute.
Anto(35) calon penumpang yang akan menuju sumatra saat di tanya tim jurnalline.com memilih bertahan dan dilema untuk memilih pilihan kebijakan dari pihak maskapai Garuda Indonesia, yang menyarankan beberapa pilihan antara di reschedule ulang, mengganti rugi pembelian tiket atau menunggu di Hotel yang sudah di sediakan Garuda Indonesia.
” Bingung mau ngapain, dari pukul 15:00 Wib sampai pukul 01:00 malam belum juga ada jawaban untuk penerbangan, sudah ada 15 kali bolak-balik menanyakan jadwal ke petugas tiket namun belum ada jawaban pasti, cuma ada kata “mohon ditunggu”, jika tidak jadi berangkat pihaknya siap mengganti kerugian pembelian tiket penerbangan, jika lelah bisa menunggu di hotel yang sudah di sediakan, sampai pihak Garuda Indonesia memberikan kepastian jadwal penerbangan atau bisa di reschedule ulang.”Keluhnya
Kekesalan pun dirasakan “Erlinda M.Pd” Komisioner KPAI saat ditemui jurnalline.com di loby keberangkatan,” tegasnya mengatakan kekecewaannya kepada pihak Garuda Indonesia, selain orang dewasa pasalnya anak- anak dibawah umur juga ikut merasakan dampak penundaan penerbangan.
“Sepertinya penundaan dan pembatalan penerbangan tidak akan dapat ditangani dengan cepat oleh pihak Garuda Indonesia, kecewa banget ikut merasakan menunggu beberapa jam, sampai kapan pihak Airlines memberikan kejelasan nasib para calon penumpang, kemungkinan penumpukan para penumpang akan terus bertambas sampai beberapa hari kedepan” ucapnya.
“HENGKI HERIANDONO” VP Corporate Secretary PT. Garuda Indonesia (Persero) Tbk, menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan yang dialami seluruh penumpang atas situasi yang terjadi, dan kami hingga saat ini terus berupaya untuk memulihkan dampak dari keterlambatan penerbangan tersebut dengan memaksimalkan seluruh lini pelayanan operasional penerbangan.
Selain disebabkan oleh proses masa recovery operasional penerbangan pasca erupsi Gunung Agung, faktor cuaca juga menjadi salah satu kendala signifikan terkait penundaan penerbangan Garuda Indonesia pada hari ini.
Komitmen keselamatan penerbangan merupakan prioritas utama bagi Garuda Indonesia, untuk itu kami senantiasa berupaya untuk memenuhi standar keselamatan dan keamanan penerbangan dalam menjalankan operasional penerbangan, Garuda Indonesia juga akan menerapkan delay management policy kepada seluruh penumpang yang terdampak, termasuk memberikan snack meals, biaya kompensasi, penyediaan fasilitas hotel penumpang hingga mengupayakan pemberangkatan penumpang pada beberapa penerbangan Garuda Indonesia yang tersedia.
Namun sejauh permintaan maaf pihak Garuda Indonesia tetap saja tidak akan bisa diterima pihak calon penumpang yang semakin menumpuk, sehingga terlihan ada saja yang berteriak-teriak untuk mengungkapkan kekesalannya, kepada pihak PT. Garuna Indonesia (persero) Tbk.
(Abidin/darma)
Copyright © 2017 Jurnalline Cyber Media