jurnalline.com, Banyuasin, (Sumsel) – Lapangan Sepak Bola Munai Serumpun yang berada di RT 14 Kelurahan Pangkalan Balai, Kecamatan Banyuasin III, Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan, kondisinya penuh dengan semak belukar dan serakan sampah,
Ironinya, lapangan sepak bola Munai yang dahulunya selalu dimanfaatkan masyarakat untuk sarana olahraga, diduga dimanfaatkan sejumlah remaja sebagai tempat nongkrong, minum minuman keras, tempat mesum dan tempat transaksi narkoba akibat tidak terurus.
Seringnya berkumpul remaja di lapangan sepak bola Munai Serumpun pada siang bahkan sampai larut malam, membuat resah masyarakat yang ada di seputaran Lapangan Sepak Bola Munai Serumpun, berdampak negatif bagi masyarakat dilingkungan RT 14, bahkan sering dijumpai remaja yang nongkrong didapati sedang berbuat mesum serta transaksi narkoba.
“Berkumpulnya pasangan remaja diseputaran Lapangan Munai Serumpun, memang merusak tatanan adat kebarat-baratan yang sering dipraktekan pasangan pemuda, sementara negara kita adalah menganut adat timur, dengan kondisi seperti ini kami sebagai masyarakat tidak nyaman, dan meminta pemerintah agar segera melakukan tindakan, karena sering dijumpai minum-minuman beralkohol, bahkan pernah ditangkap pihak jajaran Polsek Pangkalan Balai sedang transaksi narkoba,” ucap warga yang tidak mau disebutkan namanya.
Ketua RT 14 Kelurahan Pangkalan Balai, Alfian. M. Ani saat dimintai keterangan membenarkan, diseputaran Lapangan Sepak Bola Munai Serumpun sering terjadi prostitusi terselubung, mengingat kondisi di pinggiran lapangan munai banyaknya semak belukar, dimanfaatkan sejumlah remaja sekolah maupun pemuda sebagai tempat nongkrong, dengan mengkonsumsi minuman alkohol, transaksi narkoba, serta praktek mesum.
“Dalam mengantisipasi hal ini kami sudah sering konfimasikan kepada Lurah, Camat bahkan sampai ke pihak Kepolisian Polsek Pangkalan Balai untuk terus membantu kami dalam meningkatkan keamanan terutama pada malam hari, mewakili masyarakat RT 14 kami berharap diseputara Lapangan Munai Serumpun segera di bangun pos keamanan,” ungkapnya.
Lapangan Munai Serumpun hingga sekarang ini masih digunakan sebagai tempat bermain sepak bola, hanya saja lebih kurang tiga tahun terakhir lokasinya tidak terurus, sedangkan kepengurusan Lapangan Munai Serumpun sebelumnya sudah terbentuk namun tidak berjalan, bahkan diduga dana anggaran pengurus Lapangan Sepak Bola Munai Serumpun di korup panitia pengurus lokasi tersebut.
“Dulunya lapangan ini selalu digunakan untuk acara turnamen dan acara tingkat Kabupaten, tetapi kondisinya sudah menjadi semak belukar akibat tidak terurus, kami mengharapkan nantinya lapangan sepak bola Munai Serumpun ada petugas khusus dalam hal bidang kebersihan, supaya lapangan sepak bola ini dapat berfungsi kembali dan untuk kemajuan sepak bola di Banyuasin,” Jelasnya.
(Hasidarmansyah)
Copyright © 2017 Jurnalline Cyber Media