Jurnalline.com, Banyuasin (Sumsel) – Personil gabungan Polisi Resort (Polres) Banyuasin, bubarkan aksi anarkis masa yang akan menyerang kantor Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Kabupaten Banyuasin. Anarkis ratusan massa ini menjadi salah satu skenario dalam simulasi yang di lakukan Kepolisian Resort Banyuasin dalam persiapan melakukan pengamanan Pilkada Banyuasin yang Serentak digelar pada juli 2018 mendatang.
Dalam Simulasi yang digelar di jalam dua jalur menuju perkantoran Kabupaten Banyuasin, aksi massa yang berutal bentrokan saling baku hantam dengan pihak kepolisian, masa juga membakar sejumlah ban bekas dan bom molotop hingga pihak kepolisian dan personil gabungan harus melakukan tindakan tegas kepada para pendemo yang akan menggagalkan rapat pleno KPUD Banyuasin.
Ada beberapa Korban yang jatuh dari pihak kepolisian maupun dari peserta aksi demo saat sedang melakukan Baku Hantam, segera langsung di evakuasi oleh tim kesehatan Polres Banyuasin. Akhirnya aksi anarkis tersebut dapat di redam dengan baik oleh pihak kepolisian dengan tindakan yang sesuai prosedur
Kapolres Banyuasin AKBP Yudhi Surya Markus Pinem S.Ik melalui Kabag Ops Polres Banyuasin Kompol Haris Batara mengatakan simulasi rangkaian kegiatan Lat Pra Ops Mantap Praja Musi 2018, dengan melaksanakan pengamanan Pilkada Banyuasin yang akan digelar nantinya, simulasi juga dilakukan untuk menunjukkan bagaimana cara pengamanan saat Pilkada pada situasi yang anarkis oleh massa pendukung.
“Simulasi ini kami lakukan dalam rangka menggambarkan langkah Polri dalam mengamankan para perusuh yang bersikap anarkis, pada pilkada nanti yang aering terjadi keributan, sehingga pentingnya antisipasi seperti ini,” jelas Kabag Ops Polres Banyuasin Kompol Haris Batara saat memimpin jalannya simulasi tersebut.
Simulasi yang dilakukan, sesuai dengan SOP Polri, sebagaimana cara bertindak polri dalam melakukan pengamanan. Dengan dilakukan simulasi yang seobyektif mungkin agar terlihat sesuai dengan kondisi lapangan yang akan dihadapi oleh anggota Polri dan stage holder lainnya.
Diakui Kompol Haris Batara, Beberapa titik yang dinilai rawan dan vital, juga nantinya mendapat pengamanan lebih ketat pada pelaksanaan pilkada serentak mendatang dari pihak kepolisian diantaranya kantor KPU, kantor Pengawas Pemilu (Panwaslu), DPRD, SPBU dan pusat pertokoan.
“Kita akan sigakan personil gabungan dalam pengamanannya nanti, 551 personil Polri, 200 personil TNI dan satu kompi personil dari Brimob Polda Sumsel.” Ucapnya.
Dalam kegiatan simulasi itu juga, turut di hadiri pihak TNI, Brimob Polda Sumsel serta intansi terkait lainnya yang ikut menyaksikan apa yang akan terjadi saat usai pilkada.
(Denni Dwi Safutra)
Copyright © 2017 Jurnalline Cyber Media