Jurnalline.com, Kab Serang (Banten) – Kamis 26 April 2018 masyarakat padarincang yang tergabung dalam Aliansi Safar (Syarekat Perjuanangan Rakyat) lagi melakukan aksi demo di depan jalan utama proyek pembangunan geothermal Desa Batukuwung Kec Padarincang Serang.
Masa yang diperkirakan 300 orang yang terdiri dari Bapak – Bapak dan Ibu -Ibu para santri dan pemuda serta mahasiswa himapar berkumpul di kampung barengkok dan berjalan kaki menuju lokasi jalan utama pembangunan proyek geothermal.
Dalam tuntutannya yang tertulis dalam sebuah pernyataan sikap bahwa masyarakat telah diresahkan oleh adanya pembangunan geothermal yang dilakukan di Kampung Wangun Desa Batukuwung Kec.Padarincang oleh PT.Sinthesa Geothermal Banten yang mana dalam proses pembangunannya masyarakat merasa resah karena proyek tersebut berdampak pada kerusakan alam Padarincang terutama gunung prakasak yang sebagai daerah resapan air, hutan produktif masyarakat padarincang dan sebagai kekuatan ekonomi masyarakat padarincang.
Bahwa akibat eksplorasi panas bumi yang telah terjadi di beberapa daerah seperti di Matalako (NTT), Tomohon (Sumut), dengan luapan lumpur panas dan bandung yang sudah kekeringan air dieng dengan bocornya pipah yang mengakibatkan kerusakan terhadap lahan pertanian milik petani.
Disela – sela aksi demo Rendi humas dari Aliansi Safar mengatakan kepada wartawan bahwa aksi ini adalah respon masyarakat, karena akan berakhirnya ijin usaha pertambangan pada 28 April 2018 dan kami mendorong kepada Pemerintah Banten jangan memperpanjang ijin pertambangan ini karena masyarakat menolak supaya tidak diperpanjang kembali ijin nya.
Menurutnya dampak dari pertambangan ini bahwa akses jalan, nah pada hr rabu subuh 25 April 2018 masyarakat kampung cikoneng, barengkok batukuwung sudah kebanjiran. tanggul jebol, sawah terendam pemukiman terendam.
Ini baru tahapan pembuka jalan sudah terjadi banjir. katanya
Bagaimana nanti kalau sudah dilakukan pengeboran sedalam 3000 meter kedalam perut bumi bisa dibayangkan apa yang terjadi nanti.
Pemerintah hari ini kurang respon kepada masyarakat karena pertimbangan nya adalah bisnis mereka berpikir bahwa pembangunan ini bisa mensejahtrakan masyarakat tapi tidak diperhatikan dampak nya. karena dibatukwung ini padat masyarakatnya. ia kecuali kalau tidak ada pemukiman dan tidak ada penduduknya.
“Ya silahkan saja. masyarakat juga bukan anti pembangunan atau anti investasi tapi kalau membawa ke kemudharatan dan membahyakan kepada masyarakat kami menolak. yang paling penting ini kemanusiaan nya.
Karena Pembangunan ini kan untuk manusia bagaimana kalau pembangunan ini berdampak mudarat dan membahayakan masyarakat sekitar. yang paling penting ini bagaimana keselamatan penduduk sekitar yang ada dibawah lereng gunung juga yang ada diatas gunung. tegasnya.
Dampak banjir yang terjadi kemarin banyak sekali material yang dari atas gunung tanah lumpur, batu kebawa semua ke pemukiman karena diatas sudah tidak ada lagi pohon – pohonan. untuk menyerap air resapan air hujan.karena sudah ditebang.
kami berharap pemerintah provinsi banten bisa mengerti kepada ke inginan masyarakat dan peduli terhadap masyarakat sehingga kami meminta tidak memperpanjang ijin pertambangan.
Tapi kalau pemprov banten masih memperpanjang ijin pertambangan pasti akan kami upayakan aksi ke provinsi. kami ingin ini pembangunan ini ditutup karena yang harus diperhatikan diatas gunung ada masayrakat dibawah nya pun ada masayrakat ada ratusan KK dan ribuan warga. tegasnya.
maka dengan ini mengingat akan habisnya masa ijin eksplorasi panas bumi gunung prakasak pada tanggal 28 April 2018 dengan ini kami masyarakat padarincang yang tergabung dalam aliansi Safar (Syarekat Perjuangan Rakyat) yang terdiri dari unsur pemuda, mahasiswa, Santri, Ustad, Ulama Padarincang melakukan aksi untuk mengingatkan kepada pemerintah untum bisa bersama masyarakat padarincang agar menghentikan eksplorasi panas bumi digunung prakasak.
Maka dalam tuntutannya perjuangan rakyat yang tergabung dalam aliansi Safar yaitu : Cabut ijin eksplorasi dan eksploitasi gunung prakasak, meminta kepads pemprov Banten untuk tidak memperpanjang ijin usaha pertambangan IUP PT.Shintesa Banten Geothermal, Tarik semua alat berat dari kegiatan pembangunan geothermal di kampung wangun desa Batukuwung Kec.Padarincang.
(Nur)
Copyright © 2017 Jurnalline Cyber Media