Jurnalline.com, Sulut – Tujuh orang Tim Pusat Ahli Laboratorium Forensik (Puslabfor) Mabes Polri ada di lokasi kejadian runtuhnya jembatan penghubung antara Desa Tumaluntung dengan jalan raya utama Kota Manado-Bitung, Kamis (19/4/2018) melakukan penyidikan di tempat kejadian guna mencari tahu penyebab pasti ambruknya jembatan tersebut.
Kemeja berwarna biru bertuliskan LABFOR Polri dengan celana berwarna coklat dan helm proyek berwarna putih, berada di lokasi sejak pagi dan terus melakukan penyidikan.
Ketua Tim Penyidikan Polda Sulut Komisaris Besar Polisi Hari Sarwono kepada sejumlah wartawan menjelaskan,
selama ini tim masih terus melakukan pemeriksaan di lapangan untuk mengambil sampelnya.
“Kita masih bisa belajar bagaimana mencetak uang dan alat yang bisa kita dapatkan ambil sampelnya. Kita semaksimal mungkin dan banyak lagi terus mencari informasi ini. Kita pun sangat butuh ketelitian yang berlaku dari acara ini, ”jelas Sarwono belum menemukan sampel akibat kejadian tersebut
“Saat ini mulai baru, jadi untuk pengembangan lebih lanjut kami masih menunggu hasil dari Puslabfor ”ujar Sarwono menambahkan, hasil penyidikan ini akan dibawa ke Labfor Mabes Polri.
“Proses penyidikan menggunakan alat eskafator untuk mengangkat beton yang ambruk.”
Diketahui, pembangunan jembatan masih digunakan sementara dan telah Polisline.Usai peristiwa, polisi memanggil banyak pihak, mulai dari pengawas, pengawas lapangan, manajer, dan sejumlah saksi di lokasi kejadian
Ambruknya jembatan tersebut telah mengakibatkan tewasnya 2 pekerja, dan 15 orang mengalami luka ringan, mengakibatkan korban meninggal yaitu lelaki Sugeng (36) asal Blitar Jatim dievakuasi pukul 23.00 Wita, dan lelaki Dadi berhasil dievakuasi pada pukul 02.30 Wita (dini hari).keduanya tewas terhimpit reruntuhan materi jembatan.
(Iskandar)
Copyright © 2017 Jurnalline Cyber Media