Jurnalline.com, Sulut – Gubernur Sulut Olly Dondokambey SE, diwakili Kadis Pertanian dan Peternakan Provinsi Sulut Ir Novly Wowiling M.Si, meminta aplikasi teknologi Pertanian dapat dilakukan para petani di Sulut guna peningkatan produksi demi kesejahteraan para petani di daerah.
“Melalui aplikasi teknologi ini akan semakin membawa perubahan bagi modernisasi sektor pertanian di Provinsi Sulawesi Utara, sehingga mampu meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat petani kita,” tandas Gubernur seperti dikutip Kadis Wowiling pada kegiatan Temu Aplikasi Teknologi Pertanian yang digelar Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Sulawesi Utara di ruang FJ Tumbelaka Kantor Gubernur Sulut, Senin (30/4/2018).
Menurut Gubernur Dondokambey, dalam perekonomlan nasional, sektor pertanian memegang peranan sangat penting dan strategis, karena disamping menjadi penyedia bahan mentah bagi industri dan menghasilkan devisa negara melalui ekspar non migas, sektor pertanian juga senantiasa menjadi sektor yang mampu memberikan lapangan pekerjaan bagi sebagian besar penduduk, bahkan tercatat dalam dua dekade terakhir ini, sektor pertanian mampu menjadi katup pengamanan perekonomian nasional dalam menghadapi krisis ekonomi yang melanda Indonesia.
Atas pemahaman ini, kata Gubernur, pembangunan pertanian yang berkelanjutan merupakan suatu keharusan, dan menjadi mutlak untuk dilakukan, guna memenuhi kebutuhan pangan, papan, dan bahan baku industri, memperluas lapangan kerja dan lapangan usaha, mengentaskan kemiskinan, meningkatkan pendapatan nasional, sambil senantiasa menjaga kelestarian iingkungan.
“Kita sadari bahwa pemerintah telah menggariskan pembangunan nasional dalam RPJMN 2015-2019 yang salah satu tujuannya adalah untuk membawa Indonesia menjadi bangsa yang berdikari dalam ekonomi melalui kontribusi dari sektor-sektor strategis, termasuk didalamnya sektor pertanian,” terang Orang Nomor Satu di Sulut ini.
Hal itu, secara nyata tercantum dalam poin ke-6 dan poin ke-7 Nawacita pembangunan bangsa, yang mengarahkan untuk meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing di pasar internasianal, serta mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor-sektor strategis ekonomi domestik.
Disamping itu, pemerintah telah mencanangkan satu program jangka panjang bagi bangsa Indonesia di tahun 2045 menjadi negara Iumbung pangan dunia.
“Sebagai bentuk tindaklanjut dari program tersebut di daerah, kita telah menetapkan sektor pertanian sebagai program prioritas dan telah menempatkannya menjadi misi pertama dalam Sapta Cita pembangunan daerah Sulawesi Utara 2016-2021, yakni mewujudkan kemandirian ekonomi dengan memperkuat sektor pertanian. Dari upaya yang telah kita tempuh sejauh ini, tidak dapat dipungkiri berbagai capaian atau hasil yang signifikan telah bersama-sama kita raih,” jelas Gubernur.
Penyelenggaraan urusan pertanian dan peternakan di daerah ini telah memberikan hasil signifikan, antara lain produksi padi meningkat dari 678.151 ton pada tahun 2016 menjadi 731.843 ton di tahun 2017. Komoditi jagung mengalami peningkatan dari sebelumnya 582.331 ton pada tahun 2016 menjadi 1.516.266 ton pada tahun 2017.
Bawang merah pada tahun 2016 25.550 kg meningkat menjadi 28.802 kg di tahun 2017 yang tentu juga terjadi peningkatan di tahun 2017. Sedangkan untuk komoditi petemakan mengalami peningkatan antara lain, produksi daging sapi tahun 2016 berjumlah 3.431.241kg meningkat sebesar 3.450.055 kg pada tahun 2017.
Sedangkan untuk ternak babi pada tahun 2016 berjumlah 21.905.833 kg meningkat menjadi 22.294.307 kg pada tahun 2017.
“Namun demikian, berbagai upaya masih harus juga terus kita lakukan dan optimalkan, tedebih dengan laju pertumbuhan penduduk dan kebutuhan yang terus meningkat, serta berbagai tantangan lainnya di sektor pertanian yang semakin kompleks, seperti isu strategis bahwa usaha pertanian tidak memberi jaminan terhadap peningkatan pendapatan petani yang menyebabkan terjadinya pergeseran minat atau etos kerja di dunia pertanian, dan Nilai Tukar Petani (NTP) di Provinsi Sulawesi Utara masih di bawah 100 yaitu 94,81 pada bulan Maret 2018,” ungkapnya.
Oleh karenanya, Gubernur Dondokambey menyambut gembira terlaksananya agenda saat ini, sebagai bukti konsistensi tekad dan komitmen bersama dalam mensolusikan berbagai tantangan dan hambatan pembangunan sektor pertanian, sekaligus memberikan perubahan, kemajuan dan terobosan melalui implementasi aplikasi teknologi pertanian, guna meningkatkan produksi dan kualitas hasil pertanian di daerah.
“Lewat agenda ini pula, menjadi wadah yang efektif dalam rangka meningkatkan sinergitas, koordinasi, integrasi dan sinkronisasi antar semua pemangku kepentingan, sekaligus sebagai sarana untuk melakukan evaluasi berbagai kebijakan program dan kegiatan yang telah dan akan dilakukan kedepan,” tutup Gubernur.
Sementara Kepala Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Sulut Dr Ir Hiasinta FJ Motulo MSi mengatakan, Aplikasi Teknologi Pertanian menjadi sangat penting bagi para petani dalam mengembangkan dan meningkatkan produksi pertanian maupun peternakan di daerah.
“Bilamana teknologi pertanian ini diterapkan secara benar, maka kualitas dan kuantitas produksi para petani dan peternak akan terus meningkat. Peningkatan produksi ini akan berimbas pada kesejahteraan masyarakat petani dan peternak itu sendiri,” katanya.
Adapun empat aplikasi teknologi yang disampaikan yaitu teknologi pada jenis tanaman Padi dengan implemntasi terpadu budidaya berbasis cara tanam legowo 2:1. Budidaya Bawang Merah (benih berlabel, perlakuan bibit dengan menggunakan mancozeb, penggunaan mulsa plastik, tinggi bedeng, jarak tanam, pemupukan, cara pengendalian hama, masa panen dan pasca panen. Teknologi pada tanaman jenis jagung (jagung hibrida Masa 29, potensi hasil hiigga 13,5 ton/ha), dan Tower jerami untuk Sapi Potong (menemukan solusi masalah gudang dan keamanan hijau pakan, efisiensi tenaga kerja, penyajian pakan secara otomatis, mampu menyediakan pakan secara adibitum dan berkesinambungan).
Hadir pada kegiatan ini, Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten/Kota se-Sulut, akademisi dari perguruan tinggi, kelompok petani dan peternak dan jajaran Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Sulut.
(Iskandar)
Copyright © 2017 Jurnalline Cyber Media