Jurnalline.com,Jakarta – Seorang Ibu dan 6 orang anaknya yang terpisah dengan suaminya diselamatkan petugas dan dibawa ke panti milik Dinas Sosial DKI Jakarta. Ibu dan anak tersebut telantar karena sebelumnya diusir dari kontrakkannya di daerah Kramat Pella, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
“Tadinya mereka tinggal berkeluarga suami dan istri berserta 7 orang anaknya di sebuah kontrakan. Karena beberapa bulan belum membayar kontrakan akhirnya mereka sekeluarga disuruh keluar oleh si pemilik kontrakan itu,” ujar Nimun salah satu petugas P3S Suku Dinas Sosial Jakarta Timur saat dihubungi pada Rabu (23/5).
Ia melanjutkan, lantaran suaminya baru mendapat pekerjaan dan belum mendapatkan uang untuk mencari kontrakkan baru, mereka pun tidur di salah satu masjid di daerah Blok M, Jakarta Selatan.
Ia mengatakan, ternyata pengurus masjid tidak menginginkan keberadaan mereka di masjid tersebut. Pengurus masjid menyarankan agar keluarga yang berasal dari Padang, Sumatera Barat itu diantarkan ke panti Dinsos, namun sang suami tidak mau keluarganya tinggal di panti.
“Mereka mengaku punya kerabat di Ciputat Tangerang Selatan. Sekeluarga memutuskan untuk pergi ke tempat kerabatnya itu untuk mendapat tempat tinggal sementara,” kata Nimun.
Ketika dalam perjalanan menggunakan angkot menuju Ciputat, kata Nimun, sang suami beserta anak pertamanya turun terlebih dahulu dari angkot. Namun angkot tersebut segera pergi dan memisahkan mereka antara suami dan 1 anaknya dengan istri beserta 6 anaknya.
“Istrinya yang bernama ibu Zamirah berusia 38 tahun ini bersama 6 orang anaknya dibawa ke kantor Polisi oleh supir angkot tersebut. Sopir angkot kayaknya curiga mereka teroris, makanya membawanya ke kantor polisi,” jelas Nimun.
Karena tidak ada tanda-tanda mereka teroris, pihak kepolisian membawanya ke Dinas Sosial Kota Tangerang Selatan. Akan tetapi Dinas Sosial Kota Tangerang Selatan malah mengantar mereka ke Suku Dinas Sosial Jakarta Timur lantaran ibu Zamirah memilik KTP yang beralamatkan di Jalan Perintis Kemerdekaan, Jakarta Timur.
Untuk mendapatkan perawatan sementara, petugas pun menyelamatkan ibu Zamirah bersama 6 orang anaknya ke Panti Sosial Perlindungan Bakti Kasih Kebon Kosong, Kemayoran, Jakarta Pusat. Di panti mereka akan dipenuhi kebutuhannya seperti makan, pakaian dan tempat tinggal.
“Menurut keterangan ibu Zamira, suaminya bernama Hanri Jeki. Lulus di Gontor tahun 1996 dan berkuliah di salah satu universitas di Arab Saudi. Gelarnya doktor. Istri bilang suaminya pernah jadi ajudan Zainal Ma’arif. Sebelumnya kami kesulitan mencari tahu informasi identitas dan pekerjaan suaminya. Mereka mencoba menutup-nutupi,” kata Nimun.
(Ivan)
Copyright © 2017 Jurnalline Cyber Media