Bupati Serang Ikuti Tradisi Budaya Ngagurah Dano

Spread the love

Jurnalline.com, Kabupaten Serang (Banten) – Bupati Serang mengikuti tradisi budaya Ngagurah Dano, Menangkap ikan bersama – sama di aliran sungai Rawa Dano, Ribuan warga dari empat kecamatan yakni Cinangka, Padarincang, Ciomas dan Mancak turun langsung ke Cidanau untuk mengikuti tradisi tahunan Ngagurah Dano, Minggu (05/08/2018).

Menurut Kepala Desa Cikolelet, Kecamatan Cinangka, Pak Ojat Darojat, Ngagurah Dano ini merupakan agenda tahunan yang dilakukan di bantaran sungai serta melibatkan warga dari empat kecamatan tersebut, Tradisi budaya ini turun temurun yang sudah dilaksanakan oleh nenek moyang warga, “ujarnya.

Kegiatan ini biasa diadakan setiap musim kemarau dan juga pascapanen raya. Untuk merayakan pascapanen, biasanya masyarakat melakukan tradisi Ngagurah Dano. Peralatan yang digunakan pun berupa alat tangkap sederhana dan tradisional seperti samber, syair, dan jala.

Pada tahun ini, tradisi kebanggan masyarakat di empat kecamatan ini masuk ke agenda Anyer Krakatau Cultur Festival (AKCF) yang digelar Pemkab Serang. Harapannya, setelah dilakukan Ngagurah Dano, Pemkab Serang bisa menaburkam benih ikan untuk tangkapan di tahun berikutnya. Dengan demikian, ekosistemnya pun akan tetap terjaga. Bahkan ke depan bisa menjadi salah satu destinasi wisata di Kabupaten Serang bagian Barat.

Setelah masuk dalam agenda AKCF, agenda ini bisa berkelanjutan dan bisa mengundang lebih banyak masyarakat untuk datang ke lokasi. Selain itu, ke depan harus ada perbaikan infrastruktur seperti jalan yang ditingkatkan statusnya menjadi jalan Kabupaten, sehingga sarana dan prasarana bisa tertata dengan baik.

” Untuk pertama kali, Saya selaku Bupati Serang sangat berbahagia bisa mengikuti tradisi budaya ” Ngagurah Dano”, menangkap ikan bersama – sama warga di aliran sungai Rawa Dano, ” Ucap Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah.

Kegiatan ini merupakan agenda rutin kearifan lokal, Menjadi pekerjaa rumah Pemkab Serang, tentu sarana dan prasarana yang ada. Untuk menunjang desa wisata Cikolelet, kesiapan masyarakat pun menjadi penting. Masyarkat harus welcome terhadap tamu yang datang, harus ramah dan melakukan sapta pesona wisata, “jelas Tatu.

(Jon/Humas Pemkab Serang)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.