Jurnalline.com, Sulawesi utara – Kepala Kesbangpol Pemprov Sulut Mecky Onibala, menegaskan, Pemprov Sulut akan menindak tegas bagi organisasi masyarakat (ormas) yang menimbulkan ketakutan di masyarakat. Kegiatan yang digagas oleh Kementerian PPN/Bappenas bertujuan mendalami isu pembangunan agama di daerah terutama untuk menggambarkan kondisi terkini, permasalahan yang dihadapi, tantangan dan isu-isu kunci untuk perencanaan pembangunan agama kedepan.
“Setiap bentuk aksi yang menjurus pada perpecahan maupun tindakan intimidasi dari satu kelompok golongan kepada yang lainnya,” kata Onibala
Lanjut disampaikannya di kegiatan Pembahasan Isu Pembangunan Agama Dalam Rangka Penyusunan Rancangan Teknokratik Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024, yang dilaksanakan di Hotel Aryaduta Manado, kemarin Kerukunan Umat Beragama di Sulawesi Utara telah berjalan dengan amat baik dan harus terus dirawat serta berupaya bersinergi menciptakan kondisi kondusif di Bumi Nyiur Melambai.
“Kerukunan beragama di Sulut sangat penting, sehingga dapat berlangsung dengan sangat baik, kenyataannya seperti itu, kepada seluruh ormas di Sulut agar dalam proses berdemokrasi tidak melakukan tindakan anarkis.” Ucap Onibala
Provinsi Sulawesi Utara dengan jumlah penduduk berkisar 2,6 juta tersebar di 15 kabupaten kota, dengan berbagai pemeluk agama Nasrani, Muslim, Budha, Hindu dan saya mewakili masyarakat sulut boleh berbangga karena tahun lalu kita mendapatkan penghargaan sebagai provinsi yang paling toleran.
“Harapan yang tinggi toleransi yang tercipta di Sulut ini memberikan satu tanda, satu petunjuk kepada kita semua bagaimana keberagaman menjadi kewajiban kita semua untuk merawatnya,” pungkasnya.
(EffendyIskandar)
Copyright © 2017 Jurnalline Cyber Media