1335 orang Pasukan Divisi Infanteri III Kostrad Di Tarik dari Palu

Spread the love

Jurnalline.com, Sulawesi Tengah (Palu) – Sesuai dengan Surat Keputusan Gubernur Sulteng No. 466/425/BPBD/2018 tanggal, 25 Oktober 2018 bahwa masa tanggap darurat penanganan Bencana Alam di Sulawesi tengah, tidak diperpanjang dan telah ditetapkan dengan status Masa Transisi Darurat Menuju Pemulihan.

Menko Polhukam Wiranto pada kunjunganya ke Palu pada Jumat (26/10/2018) kemarin, menyampaikan bahwa dengan berakhirnya masa tanggap darurat,ini maka pasukan TNI mulai dikurangi.

Dalam Konferensi Persnya kepada awak media, Menkopolhukam Wianto, didampingi Pangkogasgab dan Gubernur Sulteng, menyampaikan , bahwa kondisi Palu, Sigi dan Donggala saat ini sudah mulai pulih sehingga Personil TNI secara berangsung angsur akan ditarik dan dikembalikan kesatuan.

“Terkait adanya kekuatiran timbulnya kembali penjarahan, hal tersebut kata pak Menkopolhukam tidak perlu dicemaskan dan dikhawatirkan karena ketersediaan bahan makanan sudah pulih demikian juga ketersediaan Air Bersih dan Air minum, jadi tidak ada alasan untuk melakukan penjarahan.” Tegas Mekopolhukam Wiranto

Lanjutnya, Pasukan TNI yang akan ditarik adalah pasukan yang pertama datang, yaitu prajurit Kostrad dari Makassar, karena saat itu sangat dibutuhkan untuk pengamanan dari penjarahan serta untuk penyelamatan dan pencarian korban serta evakuasi sekaligus diperbantukan untuk mendirikan selter-selter pengungsian dengamembantu mengkoordinir kebutuhan dasar di pengungsian.

Secara resmi pasukan dari Divisi Infanteri III Kostrad, Sabtu (27/10/2018) siang tadi dikawal Pangkogasgab melalui Pelabuhan Laut Pantoloan. Personil yang kembali berjumlah 1335 orang dari Brigif PR-3/Kostrad, Yonif PR-431 dan PR-432, Yon Armed 6/Tamarunang dan Yon Arh-16/Maleo.

“Pasukan tersebut akan menuju Makassar menggunakan KRI Makassar, setelah kurang lebih sebulan bertugas di wilayah Palu, Sigi dan Donggala.” Pangkogasgab, Mayjen TNI Tri Soewandono, menyampaikan ucapan terimakasih kepada prajurit jajaran Divisi Infanter 3 Kostrad, karena menurutnya Selama penugasan telah menunjukan kehebatan, semangat dan tidak ditemui adanya pelanggaran.

“Kalian adalah pionir, saat masyarakat sedang tidak berdaya, Prajurit TNI hadir terdepan memberikan pertolongan. Apalah artinya Pangkogasgab tanpa adanya prajurit yang hebat seperti kalian akan kembali untuk siap berlatih dan siaga operasional.” tegasnya

Mayjen Tri Soewandono juga mengatakan bahwa Sejarah mencatat bahwa Gempa bumi, Tsunami dan Likuifaksi bisa cepat pulih karena adanya campur tangan semua pihak bahu membahu melaksanakan tugas mulia dan memberikan bantuan kemanusiaan.

“Mengucapkan terimakasih atas kerja keras kalian. Saya bangga dan hormat kepada kalian. Selamat berjumpa dengan keluarga,” Pungkas Pangkogasgab

(EffendyIskandar)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.