Jurnalline.com, Penkostrad – Dua wilayah, yakni Kelurahan Petobo, Kota Palu dan Desa Jonooge, Kecamatan Biromaru, Kabupaten Sigi, mengalami kerusakan cukup parah usai gempa yang disusul tsunami berkekuatan 7,4 Skala Richter, Jumat kemarin.
Selain gempa, perut bumi memuntahkan lumpur, menenggelamkam rumah, kendaraan, jalan, serta menyeret Kampung Petobo hingga dua kilometer. Hampir seluruh bangunan di wilayah tersebut rata. Lumpur yang tiba-tiba muncul dari permukaan tanah menyapu seisi daratan.
Kini Kelurahan Petobo dan Desa Jonooge berubah menjadi lautan lumpur. Menurut informasi, di kedua desa ini terdapat 800 KK yang belum ditemukan, sehingga prajurit TNI dari Zipur 8/SMG bersama Basarnas dipimpin Sertu Junaifi fokus melaksanakan penyirisan pencarian korban yang diduga tertimbun lumpur, Rabu (3/10/2018).
Prajurit Zipur 8/SMG juga disebar di beberapa titik melaksanakan pengamanan camp pengungsian di Korem 132/Tdl terhadap pengunjung dan wartawan asing, pengamanan kunjungan Panglima TNI dan sebagain menunggu petunjuk dari Komando Atas.
Sementara itu, prajurit Divisi-3/Kostrad dikerahkan untuk mengamankan rute bantuan logistik untuk korban gempa Kabupaten Donggala dan Kota Palu di Sulawesi Tengah.
Masyarakat diduga kerap melakukan aksi penjarahan di sepanjang rute menuju Donggala-Palu. Dua puluh truk militer yang mengangkut pasukan Kostrad dikerahkan untuk mengamankan rute tersebut.
Dandim 1402/Polmas Letkol Arh Dedi Setia Arianto mengatakan, kehadiran pasukan TNI di rute bantuan dapat mengantarkan bantuan masyarakat agar sampai dengan selamat dan dimanfaatkan oleh saudara-saudara yang tertimpa musibah.
Sementara itu, SSY 1 Yonif PR 432/WSJ dipimpin Mayor Inf Gustiawan terus melakukan evakuasi di Perumnas Balaroa di Kecamatan Palu Barat, Kota Palu, Sulawesi Tengah yang porak poranda akibat gempa dahsyat ini.
Perumnas Balaroa menjadi titik utama petugas gabungan dalam mengevakuasi korban dikarenakan kawasan tersebut merupakan salah satu pusat dengan korban jiwa terbanyak.
“Anggota TNI terus menyisir ratusan rumah yang rata dengan tanah. Dengan dibantu alat eskavator, kita akan terus berupaya mencari korban yang tertimbun reruntuhan bangunan,”ujarnya.
Di lokasi lain, tepatnya di Sigi dan Jalan HM.Suharto, prajurit Yonif 431/SSP yang berkekuatan 250 orang dipimpin Mayor Inf A.A.Gede Rama, fokus melakukan pencarian korban dan pembersihan bangunan yang porak poranda. Di samping itu juga, prajurit juga diterjunkan untuk mendistribusikan bantuan makanan dan obat-obatan kepada warga yang sangat membutuhkan.
Sedangkan di Donggala, Prajurit Yonif 711/RKS dengan jumlah 325 personel disebar di beberapa tempat, diantaranya di SPBU Kartini, SPBU Pramuka, Pasar Masomba dan Pasar Inpres untuk menjaga situasi agar tidak terjadi lagi penjarahan seperti yang terjadi beberapa hari lalu.
Prajurit Yonif 600/MDG berkekuatan 270 personel disiagakan di Bandara Mutiara al Jufri Palu Sortie dipimpin Dansatgas Mayor Inf Ronald Wahyudi dan siap bergerak menunggu petunjuk Komando Atas, bahkan sebagian personel telah masuk kedudukan untuk mengamankan fasilitas umum seperti bank dan SPBU.
(Fram/Dre)
Copyright © 2017 Jurnalline Cyber Media