Jurnalline.com, Sulawesi Utara – Sekretaris Jenderal (Sekjen) Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guteres menyampaikan duka cita, simpati, kepada para korban dan keluarga korban gempa bumi dan tsunami yang mengguncang Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah, dan juga Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), (28/9/2018) waktu lalu.
Ia juga memuji respons pemerintah dalam melakukan penanganan cepat pascakejadian di kedua provinsi itu, sehingga situasi dapat diatasi dalam waktu yang singkat.
“Sekjen PBB mengatakan bahwa masyarakat Indonesia memiliki resiliensi yang tinggi dan memberikan apresiasi respons cepat pemerintah sehingga situasi dapat diatasi dalam waktu yang singkat,” kata Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi usai mendampingi Presiden Joko Widodo menerima Sekjen PBB, di The Laguna Resort, Kamis (11/10) pagi.
Menurut Menlu, Sekjen PBB menekankan, bahwa selalu tidak mudah kita bekerja pada saat situasi emergency seperti itu Sangat ‘Excellent’.
Dalam kesempatan bertemu Presiden Jokowi itu, Sekjen PBB Antonio Guteres sekali lagi menyampaikan bahwa Indonesia adalah partner atau mitra yang vital bagi PBB.
“Indonesia memiliki kekuatan, kemampuan, memiliki weight, dan memiliki keinginan untuk aktif di dalam upaya untuk menciptakan perdamaian dan kesejahteraan dunia,” kata Menlu mengutip apa yang diungkapkan Sekjen PBB.
Karena itu, lanjut Menlu, kemitraan Indonesia dengan PBB dinilai oleh Sekjen PBB sangat excellent.
“Beliau berdua mendiskusiakan beberapa isu dunia, misalnya mengenai masalah perdamaian,” ungkap Menlu menambahkan, Sekjen PBB mengapresiasi kontribusi Indonesia untuk peace keeping operation.
Sementara terkait masalah Palestina, Sekjen PBB menyampaikan apresiasi atas posisi Indonesia terhadap isu Palestina, dan masalah situasi di Rakhine State, Sekjen PBB mengatakan bahwa cara Indonesia mendekati isu tersebut adalah yang dinilai pas, sehingga Indonesia dapat memberikan kontribusi walaupun situasinya tidak mudah, kemajuan juga tidak, tetapi Indonesia diyakini dapat terus berkontribusi dalam upaya untuk menyelesaikan situasi di Rakhine State.
Turut hadir dalam pertemuan bilateral itu, Presiden Joko Widodo didampingi oleh Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, dan Sekretaris Kabinet Pramono Anung.
(TimLiputanIMF2018/EffendyIskandar-Red)
Copyright © 2017 Jurnalline Cyber Media