Jurnalline.com, Ternate (Maluku Utara) –Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Maluku Utara, melakukan Inspeksi Mendadak (Sidak) disejumlah pedagang dan penampung kopra di Tobelo dan Kota Ternate, Jumat (23/11/2018).
Sidak yang dipimpin langsung oleh Kepala Dinas Peridag Asrul Gailea tersebut untuk mengetahui secara langsung harga kopra harian maupun yang diterima oleh penampung. Sepekan lalu, Maluku Utara bergejolak, hal itu disebabkan dari turunnya harga kopra.
Dari pengecekan lapangan, Pemprov Malut, Pemkot Ternate, Satgas Pangan, serta didampingi oleh Polda Malut ditemukan harga kopra di Kota Ternate dan Tobelo Halmahera Utara mulai beranjak naik.
“Harga kopra dari saat ini adalah Rp 4.100/kg untuk Kota Ternate, untuk Tobelo Rp 3.800/kg, sedangkan untuk di luar Malut yakni Bitung harga kopra saat ini 5.300/kg, dan Surabaya 5.700/kg,” kata Asrul kepada awak media
” Operasi yang digelar Jumat (23/11/2018) ini berhasil dikunjungi 3 Gudang/toko pedagang kopra yang ada di Kota-kota Ternate yakni Usaha Dagang (UD) Andika, UD Putra Daerah, dan toko Simpati bersama,” sambung Asrul
Dikatakan, harga kopra mulai menuju titik Stabil. Olehnya itu, ia meminta semua pihak agar tetap bersabar. Pasalnya, Pemerintah terus memantau dan berusaha untuk menyelesaiakan persoalan harga kopra yang berdampak pada petani kelapa.
Ia juga turut berkomentar atas aksi unjuk rasa yang dilakukan oleh Mahasiswa beberapa hari belakangan ini. Menurutnya, hal itu merupakan ekspresi atas naiknya harga kopra. Ia juga meminta para demonstran agar melakukan aksi sesuai dengan prosedur sehingga penyampaian aspirasi berjalan dengan baik.
Orang nomor satu di Perindag Malut itu memaparkan, penyebab anjloknya harga kopra adalah mahalnya ongkos transportasi. Menyikapi hal itu, masih kata Asrul, Pemprov akan mencari solusi mengatasi hal tersebut, termasuk komunikasi dengan instansi terkait penyedia jasa transportasi (ASDP).
(YUDI)
Copyright © 2017 Jurnalline Cyber Media