Jurnalline.com, Sulawesi Utara – Komisi Kerukunan Antar Umat Beragama Dewan Pimpinan Majelis Ulama Indonesia (MUI) menggelar Dialog Nasional Tokoh Lintas Agama dan Deklarasi Pemilu Damai bertempat di Hotel Four Point Manado, Sulawesi Utara, Sabtu (15/12/2018) bertajuk “Peran Tokoh Agama Jelang Tahun Politik” disaksikan oleh Asrena Kapolri selaku Kasatgas Nusantara Polri, Irjen Pol Gatot Eddy Pramono, didampingi Wakapolda Sulut, Brigjen Pol Karyoto. Juga Dirintelkam Polda Kombes Pol Budi Herwanto.
Suhu politik menjelang Pemilu meningkat. itu Kami mengajak para tokoh lintas agama untuk menjadi cooling system (pendingin/penyejuk),
“Kami berharap para tokoh lintas agama mengajak pengikutnya untuk jaga suasana, antisipasi gesekan terjadinya konflik, gunakan hak politiknya sesuai aturan meski berbeda pilihan jangan sampai merusak persatuan dan kesatuan bangsa kita,” Tutur Kasatgsas Nusantara Irjen Pol Gatot Eddy Pramono, mengapresiasi dan bangga dengan inisiatif Netizen Sulut ini sejalan dengan misi Satgas Nusantara sebagai cooling sistem dalam upaya menciptakan Pemilu aman damai sejuk.
“Tugas dari satgas nusantara yakni meminimalisir isu-isu hoax, provokatif, suku, agama, ras, baik di dalam Polri maupun masyarakat luas. Menurutnya, Manado untuk sekarang memegang urutan tiga kota toleran se-Indonesia. Untuk itu, langka kepolisian dalam memerangi hoax dalam menghadapi momen politik, yaitu melakukan pembinaan kepada masyarakat menjadi netizen yang bijak tidak terjadi lagi hoax,” pungkas Eddy Pramono
Senada dikatakan Kombes Pitra mengungkapkan, aksi ini sangat positif dalam upaya menanggulangi berita hoax di medsos menurutnya, ungkapan menolak hoax ini telah muncul secara sadar dari para netizen yang ada di Sulut.
“Hal tersebut sangat efektif bertumbuhnya daya tangkal warganet di Sulut dalam memahami maraknya berita-berita hoax, hate speech yang terkait dengan kontestasi Pemilu 2019, sehingga dengan niat yang muncul sendiri dari para netizen, ini telah membentuk sikap dasar netizen yang tidak mudah percaya dan tidak ikut menshare konten-konten berita sebelum diyakini kebenaran,” imbuh Mantan Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Sulut menilai, langkah netizen menyatakan petisi tolak hoax ini akan sangat membantu meredam berkembangnya berita-berita hoax dan hate speech terkait kontestasi politik.
“Menjadi harapan apa yang dilakukan oleh netizen di Sulut, deklarasi menolak hoax ini akan membawa hawa positif dan menular kepada netizen yang ada di spektrum dunia maya Nusantara Indonesia, karena kegiatan netizen Sulut ini secara tidak langsung telah mendukung suksesnya Pemilu 2019 yang aman damai dan sejuk,” jelasnya
Ditambahkan oleh Ketua Panitia Chrisye Lengkong, komunitas Manguni Cyber Sulut berinisiatif membuat kegiatan ini dengan mengundang warga net, untuk mendengar bagaimana tindakan pemerintah dalam menangani cyber crime.
Turut hadir dalam kegiatan, Manguni Team 123 Lovers, Brigade Manguni Indonesia, Organisasi Kristen Laskar Banteng Indonesia, Waraney Tanah Toar Lumimuut, Laskar Manguni Indonesia, Waraney Puser In Tana, Komunitas Chanel Manguni 123 Lovers, Panji Yosua P/KB GMIM, Himpunan Mahasiswa Islam, Rinte Tonsea, dan Garda Totozik, Ketua Dewan Pimpinan MUI dan Ketua MUI se-Indonesia Timur, Tokoh lintas agama, Tokoh Masyarakat,Tokoh Pemuda, Ormas dan LSM.
(EffendyIskandar)
Copyright © 2017 Jurnalline Cyber Media