Jurnalline.com, Jayapura – Bertempat di Pos Pam Perbatasan Skow -Wutung Jayapura, Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan (Satgas Pamtas) Yonif 328/DR. Dua keluarga mantan anggota Kelompok Kriminal Separatis Bersenjata (KKSB) Pimpinan Mathius Wenda berinisial LK dan AG nyatakan diri kembali kepangkuan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan menyerahkan satu pucuk senjata laras panjang jenis M-16 beserta tujuh butir amunisi sebagai wujud kesetiaan terhadap NKRI pada Jum’at, (25/01/2019).
Dengan merasa bahwa janji-janjinya tidak dipenuhi oleh pimpinan Kelompok Kriminal Separatis Bersenjata (KKSB) terkait kemerdekaan, kesejahteraan, lapangan kerja, kesemptan sekolah/pendidikan anak serta kebutuhan sosial lainnya secara normal menyebabkan LK bersilangan pendapat dengan pimpinannya dan memutuskan untuk kembali kepangkuan NKRI.
Sementara itu, Danrem 172/PWY Kolonel Inf Jonathan Binsar Sianipar, menjelaskan bahwa dari keempat Saudara kita ini, satu diantaranya memiliki jabatan tinggi langsung dibawah Mathius Wenda dan sempat ikut melakukan aksi penyerangan dan penyanderaan warga di wilayah RI-PNG pada tahun 2014. “Terpenting mereka mau kembali kepangkuan NKRI dan membangun Indonesia,” pungkas Danrem 172/PWY
“Keberhasilan ini bukan saja TNI yang berperan tetapi juga semua pihak baik kepolisian, PLBN dan pemerintah Kota Jayapura sehingga kita harus mendukung penuh,” tegasnya.
“Kami berjuang tetapi tidak ada hasil dan kami kesulitan tinggal di hutan tanpa mendapatkan kesejahteraan yang dijanji-janjikan, sehingga kami berfikir kembali ke Indonesia dan membangun Indonesia,” ungkap LK mantan anggota KKSB. Bahwa apa yang kami perjuangkan selama ini, sebagaimana janji-janji palsu yang selalu disampaikan oleh pimpinan kami selama ini, semuanya sudah ada di Papua sebagai bagian dari NKRI. Jadi buat apa kami tinggal dihutan hidup menderita dengan mimpi-mimpi yang tidak mungkin terwujud. Ujar LK
“Sebenarnya masih banyak yang ingin kembali tetapi masih merasa takut,” ungkapnya lagi.
Sementara itu, Danrem 172/PWY berharap dengan kembalinya dua keluarga mantan anggota KKSB ini dapat menjadi contoh untuk yang lain agar dapat kembali bergabung ke pangkuan NKRI dan bersama-bersama membangun Papua.
Selain itu, Wakil Walikota Jayapura, Rustam Saru menyampaikan pemerintah Kota Jayapura telah berkomitmen untuk bekerjasama memberikan pembinaan serta menyiapkan lapangan kerja agar mereka dapat menghidupi keluarganya.
Danrem 172/PWY mengatakan bahwa akan membantu mengembalikan hak sipilnya namun tidak secara langsung, hal ini membutuhkan proses. “Oleh karena nya perlu adanya pembinaan dari pihak yang terlibat dalam memberikan pembinaan kepada mereka,” ujarnya.
Menurut Binsar, melalui Pendekatan “Cinta Kasih”, bagaimana pihaknya memberikan pelayanan ke masyarakat sehingga semua persoalan bisa diselesaikan dengan metode cinta kasih. Serta kepercayaan masyarakat kepada TNI khusnya dan NKRI secara umum, sehingga semakin muncul kesadaran bahwa Papua sudah merdeka dalam bingkai NKRI.
“Terpenting mereka mau kembali, membangun komitmen untuk membangun Indonesia. Selama ini mereka mau kembali, tapi tidak ada yang fasilitasi,” ungkap Danrem didampingi Wakil Walikota Jayapura, Rustan Saru, Kepala PLBN Yan Numbery, Dansatgas Yonif PR 328/DGH Kostrad, Mayor Inf Erwin Iswari.
(Fram/ST-P)
Kapendam XVII/Cend
Copyright © 2017 Jurnalline Cyber Media