Jurnalline.com, Sulawesi Utara – Menteri Keuangan Republik Indonesia Sri Mulyani Indrawati, SE, MSc, PhD hari ini menyampaikan Kuliah Umum Kebijakan Fiskal Indonesia bertempat di Auditorium Universitas Sam Ratulangi Manado. (17/01/2019).
Acara kuliah umum ini dihadiri oleh Wakil Gubernur Provinsi Sulawesi Utara, Jajaran Forkopimda, pimpinan bank di Sulawesi Utara, pimpinan perguruan tinggi di Sulawesi Utara dan pejabat struktural di lingkungan Kementerian Keuangan serta turut menghadirkan sekitar 4.000 mahasiswa/i dari berbagai fakultas.
Acara kuliah umum dibuka dengan sambutan Rektor Universitas Sam Ratulangi Prof. Dr. Ir. Ellen Joan Kumaat Msc. DEA, yang juga berperan sebagai moderator pada acara kuliah umum.
Sambutan rektor yang didahului dengan pemutaran video peresmian Tax Center Universitas Sam Ratulangi Manado yang telah terlaksana pada tanggal 15 Januari 2019.
Dalam kuliah umum, Menteri Keuangan Sri Mulyani menyampaikan 5 (lima) poin penting, antara lain Kebijakan Fiskal dalam perekonomian Indonesia, Kondisi Perekonomian Global, Realisasi APBN 2018, Kebijakan Fiskal dalam APBN 2019, dan Perekonomian Sulawesi Utara dan Kebijakan Transfer ke Daerah dan Dana Desa.
Dalam paparannya tentang kebijakan fiskal, Menteri Keuangan Sri Muliani menyampaikan bahwa Kebijakan fiskal yang baik tidak hanya akan membuat pertumbuhan ekonomi menjadi lebih tinggi, tetapi juga akan mendorong terciptanya pertumbuhan yang berkualitas dan berkelanjutan serta menghasilkan penerimaan negara yang optimal dan belanja negara yang efisien sehingga seluruh program pembangunan baik fisik atau non fisik dapat terlaksana.
“Selain itu dikemukakan bahwa Kebijakan fiskal yang baik akan menciptakan iklim berusaha yang baik, menciptakan banyak lapangan kerja,mengurangi kemiskinan dan kesenjangan serta membuat suatu negara lebih tahan (resilience) dan tetap tumbuh dengan cukup baik saat perekonomian global dalam situasi yang tidak menentu atau krisis.” Jelas Mulyani
Lanjutnya untuk kondisi perekonomian global, dikemukakan bahwa dampak dinamika ekonomi global masih terus menggerus cadangan devisa dan menekan nilai tukar rupiah. Sementara itu, pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2018 meningkat disertai inflasi yang lebih rendah.
“Realisasi sementara di tahun 2018, pertumbuhan ekonomi mencapai 5,15 % (tahun 2017 : 5,07%) sedangkan inflasi berada di angka 3,13% (tahun 2017 : 3,6%). Realisasi APBN 2018 pun sangat baik dan optimal dimana Pendapatan Negara mencapai 102,5% dan Belanja Negara sebesar 99,2%. dengan Defisit anggaran dan defisit keseimbangan primer menurun tajam dan mencapai angka terkecil sejak tahun 2012, menunjukkan APBN Indonesia yang sehat.” Jelas Menkeu RI
Dijelaskan bahwa Pertumbuhan Pajak Non Migas 13,7% sangat kuat dibandingkan tahun 2017 (2,9%) dan untuk PPh Non Migas tumbuh tinggi mencapai 15,1% dibandingkan tahun 2017 negatif growth (-5,3%.) PPN tetap tumbuh kuat.
“Dalam menghadapi tahun 2019, prospek perekonomian Indonesia sangat positif. Kebijakan diarahkan untuk stabilitas namun tetap menjaga momentum pertumbuhan sementara kebijakan perpajakan diarahkan untuk mendorong peningkatan iklim investasi dan daya saing.”
Pembiayaan Investasi Tahun 2019 dimanfaatkan untuk meningkatkan kualitas pendidikan, penguatan anggaran infrastruktur, penanggulangan kemiskinan, meningkatkan daya saing ekspor dan peran serta Indonesia di dunia internasional.
Selain itu, APBN tahun 2019 akan mengoptimalkan potensi sumber pembiayaan untuk mitigasi risiko bencana. pertumbuhan ekonomi di Sulawesi Utara tumbuh sebesar 5,66% dan berkontribusi sebanyak 12,53% pada pertumbuhan pulau Sulawesi (Triwulan III 2018).
Pertumbuhan ini lebih tinggi dari pertumbuhan nasional di periode yang sama yaitu sebesar 5,17%. Pembangunan Infrastruktur di Sulawesi Utara mencakup Proyek Strategis Nasional (Perpres 58/2017) yang antara lain:
Proyek jalan tol Manado – Bitung (39 km), dan Proyek jalan non tol, Manado – Gorontalo (301,7 km), Proyek bendungan dan jaringan irigasi di Lokak dan Kuwil Kawangkoan,
Program peningkatan jangkauan broadband, Kawasan ekonomi khusus Bitung, dan
Proyek perikanan dan kelautan yaitu Pembangunan Sentra Kelautan dan Perikanan Terpadu Talaud.
Dalam kesimpulannya, Menteri Keuangan menyampaikan bahwa perekonomian nasional tahun 2018 tetap tumbuh positif di tengah kondisi ketidakpastian global.
Realisasi APBN tahun 2018 menunjukkan kinerja yang sangat sehat dan kredibel. APBN 2019 dijaga untuk terus sehat, adil, dan mandiri dengan terus mengoptimalkan Penerimaan negara, melakukan belanja negara yang produktif serta memperkuat belanja untuk bencana alam dan mempercepat pembangunan di daerah.
Menteri Keuangan juga menyampaikan bahwa sinergi antara Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, BUMD, BUMN, BLU, dan Swasta perlu ditingkatkan untuk perekonomian yang makin maju, inklusif dan berkelanjutan karena masa depan Indonesia sangat ditentukan oleh apa yang kita kerjakan saat ini.
“Dalam penutupan kuliah umum, Menteri Keuangan mengajak hadirin untuk bersama mempersiapkan diri untuk meraih mimpi menuju Indonesia yang maju dan sejahtera.”pungkasnya
(EffendyIskandar)
Copyright © 2017 Jurnalline Cyber Media