Tahun 2023, Sofifi Jadi Ikon Kota Pintar di Malut

Spread the love

Jurnalline.com, Jakarta – Membangun literasi merupakan tujuan utama kantor perpustakaan nasional untuk mencerdaskan anak bangsa karena negara yang maju dan terkebelakang dapat diukur dari tingkat membaca. Oleh karena itu, semua instansi terkait di daerah harus dapat mendukung dan menggerakan misi besar ini. Demikian disampaikan kepala kantor Perpustakaan nasional (Perpusnas) Republik Indonesia Drs. Muh.Sarif Bando saat menerima kunjungan konsultasi Sekeretaris Dinas Kerasipan dan Perpustakaan Rahwan K Suamba dan tiga rombongan lain dari tiga provinsi di ruang pertemuan lantai V kantor Perpusnas jalan Merdeka, Jakarta Pusat, Jumat (15/2/2019).

Sarif mengatakan, maju atau terkebelakangnya sebuah negara diukur dari tingkat kegemaran membaca karena negara yang maju telah membuktikan kepada dunia bahwa dengan membaca negara lebih maju daripada ang malas membaca.

“Perbedaan negara maju dengan negara terkebelakang hanya satu yaitu diukur dari kegemaran membaca. Dari kegemaran membaca kemudian meningkat menjadi kegemaran literasi. Dari kegemaran itulah kemudian menciptakan kemampuan menciptakan barang dan jasa maka kita bisa melihat negara ini maju atau tidak.” Kata Sarif Bando.

Ia mencontohkan, pemerintah Thailand membeli kelapa di Indonesia dengan harga Rp.5000 per buah lalu diproduksi menjadi Santan Kara dan dijual dengan harga mahal di negara kita lalu kita berlomba untuk membelinya. Ini karena kita lemah dalam membaca pengtahuan yang telah ditulis dalam setiap buku di Perpustakaan.

Ia menambahkan, Secara defakto, perpustakaan ini didukung oleh tujuh undang-undang yaitu undang undang nomor 43 tahun 2007 tentang perpustakaan, uud tentang kegemaran membaca, undang-undang SDM, undang undang dasar negara republik indonesia, undang undang nomor 23 tahun 2014 tengan pemerintah daerah, dimana negara menetakpan perpustakaan sebagai urusan wajib, undang undang ITE dan undang-undang Desa maka perpustakaan harus dikerjakan untuk menumbuhkan kegemaran membaca.

Sementara itu, Sekretaris dinas Kerasipan dan Perpustakaan Rahwan K Suamba saat dikonfirmasi menambahkan, pertemuan kurang lebih 20 menit tersebut menekankan agar semua dinas perpustakan provinsi, kabupaten dan kota termasuk Maluku Utara dapat meyakinkan kepada kepala daerahnya untuk mendukung gerakan literasi.

Pria yang kerap disapa Wawan ini bertekad pada tahun 2023, dinas yang bergerak di bidang peningkatan literasi ini akan melakukan inovasi untuk menjadikan sofifi sebagai kota pintar di Maluku Utara.

“Kita berharap tahun 2023 sudah banyak koleksi buku buku pengetahuan terbaru di perpustakaan Sofifi sehingga tekad kami untuk menjadikan sofifi sebagai kota pintar dapat segera terwujud,” tutup wawan

(YUDI)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.