Camat Setu : Sedang Mengadakan Pendekatan Dengan Warga

Spread the love

Jurnalline.com, Kabupaten Bekasi – Sudah hampir 11 hari warga Desa Burangken melakukan aksi demo, dengan menutup akses ke TPA yang berada di lokasi Desa Burangkeng. Rapat dan pertemuan makin sering di gelar untuk mencari solusi dan kata sepakat.

Seperti rapat yang diadakan di kantor Desa Burangkeng, yang di hadiri Camat Setu Surya Wijaya, dan Ketua Tim 17 Ali Gunawan, Kamis 14 Maret 2019.

Usai rapat, Camat Setu mengatakan kepada media, bahwa sedang melakukan pendekatan dengan warga, agar solusinya adalah, warga yang menutup, warga juga yang membuka.

” Sedang pendekatan dengan warga, agar mencari solusi, dan semoga warga juga nanti yang membuka, ” Ujar Surya.

Di lokasi yang sama, Ketua Tim 17 Ali Munawar mengatakan bahwa intinya sama,-sama mencari solusi terbaik untuk masalah TPA ini, dalam arti Pemda juga engga kaku, jadi salah satu aturan itu mentok, merekakan juga harus berpikir gimana caranya agar jangan satu arah mentok,” kan ada cara lain ,itu solusinya seperti apa, kalaupun itu nanti mau dibuatkan tim terpadu atau seperti apa yaitu bisa dimusyawarahkanlah , yang pasti kalau untuk sekarang TPA masih di tutup ( sudah hampir 11 hari ), dan insyaAllah kita juga rapat ,mau ada pertemuan lagi antara tim dan warga dan kepala desa, mencari solusi terbaik mengenai TPA ini, ” Ujar Ali Gunawan.

Terkait adanya isu pembongkaran paksa, Ali Gunawan menjelaskan bahwa tadi sudah kordinasi dengan Camat, dan Danramil, untuk nongkar paksa diupayakan dimungkinkan tidak ada ,karena lebih ditempuh upaya musyawarah untuk mufakat, ” sampai sekarang sih belum ada instruksi baik ke pa Camat dan Danramil buat bongkar paksa, jadi sampai saat ini belum ada pembukaan TPA.” Ujar Ali.

Terkait pro kontra warga ada tidak setuju dan ada yang seruju di tutup, menurut sekdes masih lebih banyak yang pro karena untuk kepentingan umum, yang namanya prokontra dalam masyarakat itu biasa, namun yang kontra ini harus memahami, apa yang kita perjuangjkan, karena itukan kepentingan masyarakat Desa Burangkeng secara keseluruhan, bukan sekelompok orang atau segelintir orang, maksudnya yang kontra ini harus memahami seperti itu.

Terkait tuntutan warga terkait dana konpensasi dan 7 tuntutan lainnya Ali mengatakan mengenai jumlah akan di data ulang, jika tuntutan sudah selesai, namun sampai sekarang belum ada, makanya belum sampai kependataan.

Terkait nominal adalah urusan Pemda , karena itukan perlu ada kajian, seperti Desa Taman rahayu, itukan bukan pengajuan warga, tapi hasil kajian.

” Yang dituntut warga itu kepastian mengenai konpensasi, untuk infrastruktur dan segala macam itukan umum, walaupun tanpa ada TPA, infrastruktur tetap ada maksudnya begitu.

Ali juga menambahkan, salah satu adanya demo warga karena ada juga kecemburuan sosial antara warga Desa Burangkeng dan warga sumur batu, ” kan ada BJB di Burangkeng, dimana warga sumur batu setiap tiga bulan antri di BJB ambil duit konpensasi, dan warga Burangkeng hanya menonton saja, dan tidak mendapat apa apa,
Namun sempet ada Dinas berjanji akan memberikan konpensasi, namun belum ada keputusan.

(Yati/red)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.