Jurnalline.com Kabupaten Bekasi – Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi Dr Eni memantau, perkembangan pasien penderita benjolan besar di wajahnya. menurut Dr.Eni dalam keterangannya kepada media lewat WA, bahwa pasien sudah di rujuk ke RSUd Cibitung, dan setelah dari RSUD Cibitung dari rujukan Puskesmas ke RSCM .” Kondisi pasien masih menunggu jadwal ke poli mata di RSCM, dan pasien di pantau oleh puskesmas, dan hari senin besok ( hari ini) puskesmas rencana ke RSCM lagi memantau tindak lanjut pasien, dan pasien sudah menggunakan kartu KIS, ” Ujar Dr.Eni.
Di lokasi berbeda, Endang orang tua dari Pasien mengatakan bahwa benjolan yang ada dibawah pelipis kirinya terus membesar dan kian mendesak ke mata kirinya. Karena benjolan yang terus membesar, Despita Maharani ( nama pasien) pun terpaksa putus sekolah. Sudah hampir empat tahun lalu, Despita tidak sekolah.
Despita yang tinggal bersama orang tuanya di Kampung Kobak Pasir, RT 03/06, Desa Kertajaya, Kecamatan Pebayuran, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat itu sebelumnya pernah di rawat di RS Persahabatan Jakarta Timur.
Lanjut, Endang mengisahkan sekitar empat tahun lalu, saat Despita duduk di bangku kelas dua sekolah Madrasah, Despita mengalami pembengkakan gusi. Karena sakit yang dialami cukup parah, terkadang sering keluar nanah dan darah dari mulut bahkan terkadang dari hidungnya.
Usai mendapat perawatan dari RS Persahabatan, kondisi Despita mulai membaik. Di gusinya pun sudah tidak ada lagi pembengkakan.
Namun belakangan ini, sakit yang diderita seperti berpindah tempat. Pada awalnya Despita sakit di bagian gusi bawah, kini sakitnya berpindah dibagian atas, bahkan timbul benjolan di pipi kirinya.
Endang menceritakan, benjolan di wajah anaknya itu muncul sejak dua tahun lalu. Karena keterbatasan biaya, Endang yang bekerja sebagai buruh bangunan tak mampu membiayai pengobatan anaknya. hampir dua tahun Despita hanya dirawat di rumah.
“Awalnya sih sakit di bagian gigi (gusi), tapi sudah di operasi dan sehat. Tapi belakangan ini muncul bengkak bagian wajah sebelah kiri,” kata Endang.
Endang mengatakan, dirinya tidak bisa berbuat apa-apa untuk kesembuhan anaknya. Hal itu lantaran Endang tak memiliki biaya.
“Hari Jumat (08/03) kemarin anak saya di bawa ke Jakarta, mau dibawa berobat ke Rumah Sakit Cipto Mangun Kusumo (RSCM) Jakarta, dan saat ini masih berada di rumah singgah,” kata dia.
Untuk biaya berobat anaknya, Endang pun terkendala biaya. Saat ini dirinya hanya berharap ada donatur yang mau membantu biaya pengobatan anaknya.
“Berangkat ke Jakarta pun ada yang membiayai, saat ini anak dan istri saya di rumah singgah. Saya terpaksa pulang buat cari tambahan biaya untuk makan di sana. Hari Senin (11/3) lusa, baru di bawa periksa ke RSCM,” terangnya.
Endang berharap, sakit yang diderita anaknya itu segera sembuh dan nantinya tidak tumbuh benjolan lagi. Sehingga, Despita yang masih anak-anak itu dapat meneruskan sekolah lagi.
“Inginnya Despita segera sembuh. Setelah operasi atau ada bantuan dari manapun nggak tumbuh lagi penyakitnya, nggak datang-datang lagi penyakitnya. Ini sudah kedua kalinya,” harapnya.
(Yti/red)
Copyright © 2017 Jurnalline Cyber Media