Jurnalline.com, Penkostrad – Mempererat tali Silaturahmi dengan masyarakat desa binaan, Ws. Perwira Seksi Intelijen Yonif Para Raider 432 Kostrad beserta anggota Brigif Para Raider 3 Kostrad dan tokoh masyarakat serta warga Desa Lekopancing hadiri acara Tabligh Akbar menyambut Bulan Suci Ramadhan bersama Ustadz Rahmat Badani, LC. M.A lulusan Universitas Madinah, Saudi Arabiah, bertempat di Masjid Nurul Iman Lekopancing Jl. Raya Mangga, Kabupaten Maros dihadiri sekitar 150 orang. Minggu (28/04/19).
Kegiatan Tablig Akbar di Desa Lekopancing ini mengambil tema ” Ku Ingin Ramadhan Ini Yang Terbaik”.
Tablig Akbar ini diselenggarakan rutin oleh masyarakat Desa Pemancing dalam menyambut bulan suci Ramadhan dengan mengundang seluruh komponen masyarakat termasuk didalamnya Brigif Para Raider 3 Kostrad yang mempunyai wilayah binaan diantaranya Desa Lekopancing.
Pembinaan teritorial terbatas ini sebagai sarana untuk memupuk kemanunggalan TNI dengan rakyat guna mewujudkan ketahanan wilayah yang mantap.
Aparat teritorial harus dapat bekerja sama dengan seluruh komponen yang ada di masyarakat dan dengan aparat pemerintah daerah setempat sehingga tujuan dan sasaran dalam rangka pembinaan teritorial guna mendukung ketahanan wilayah tidak terjadi ketimpangan dan bertolak belakang antara tujuan pembangunan yang dilaksanakan oleh pemerintah daerah dengan tujuan pertahanan yang dilaksanakan oleh TNI khususnya Brigif Para Raider 3 Kostrad, sehingga apa yang kita inginkan dan yang masyarakat harapkan dapat tercapai dan terlaksanakan berupa kegiatan peningkatan pembinaan teritorial.
Dalam ceramahnya Ustadz Rahmat Badani mengatakan “Sebentar lagi, kita akan menghadapi sebuah bulan yang mulia. Bulan yang sangat mulia di sisi Allah Subhanahu wa Ta’ala. Dia adalah bulan yang disyariatkan kita untuk berpuasa. Dia adalah bulan yang diturunkan padanya Al-Qur’an. Dia adalah bulan yang kaum Muslimin bergembira dengan berbuka puasa dan bersahur, serta bergembira dengan mengamalkan sebuah ibadah yang agung” ungkap Rahmat Badani.
“Ramadhan merupakan bulannya Al-Quran sementara hati adalah wadahnya Al-Quran dan tempat bersemayamnya iman. Bagaiman mungkin wadah yang kotor yang penuh dengan dosa, Al-Quran yang suci dapat memberikan pengaruh? Itulah penafsiran untuk kondisi kita dan kondisi mereka yang berbaris rapi dalam shalat, dan begitu cepat dilanda kebosanan dan kejemuan terhadap ayat ayat Al-Quran, yang andaikan ayat Alloh itu dijatuhkan diatas gunung, maka kamu akan melihat gunung itu khusyuk dan hancur berkeping-keping, karena takut kepada Alloh SWT,” tutur Ustadz.
Penulis : Fram
Editor : Andre