Sakit Tak Bisa Diprediksi, Yesi Pilih Jadi Peserta JKN-KIS Sejak Dini

Spread the love

Jurnalline.com, Prabumulih (sumatera selatan) – Yesi Paryani (36), warga kota Prabumulih, mendaftarkan diri sebagai peserta Program Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) mandiri kelas I bersama dengan empat orang anggota keluarganya sejak tahun 2014 lalu. Yesi, begitu ia disapa, rutin membayar iuran setiap bulannya. Hal itu ia rutinkan karena iia percaya bahwa kesehatan itu merupakan hal yang penting yang kadang dilupakan orang.

“Saya yakin ada saja rezeki untuk membayar iuran JKN-KIS. Kita juga nggak tahu kapan akan menggunakannya. JKN-KIS ini untuk persiapan jika mendadak sakit, karena sakit tidak bisa ditebak kapan akan datang. Walaupun tidak sakit, saya tetap membayar iuran karena iuran ini juga untuk membantu sesama,” ungkapnya, Senin (18/02).

 

Sehari-hari Yesi menjaga toko manisan miliknya. Tahun 2016 lalu merupakan tahun yang tidak disangka oleh Yesi. Ketika sedang melakukan aktivitas sehari-hari, Ia merasa meriang dan sakit kepala. Yesi langsung menuju FKTP pilihannya sesuai yang tertera di kartunya. Ternyata dokter harus merujuk Yesi ke rumah sakit terdekat. Setelah pemeriksaan lebih lanjut, Yesi didiagnosa gagal ginjal yang mengharuskan untuk cuci darah secara rutin. Yesi sangat menyadari bahwa untuk mendapatkan pelayanan cuci darah membutuhkan biaya sangat besar.

“Saya sangat khawatir dengan biaya cuci darah, namun ternyata semuanya ditanggung oleh BPJS Kesehatan. Saya sekarang sudah cukup lega karena kartu JKN-KIS yang saya miliki dapat menjamin kesehatan saya dan keluarga,” tuturnya sambil tersenyum.

Yesi menambahkan bahwa pelayanan kesehatan untuk peserta JKN-KIS tidak dibeda-bedakan, petugas kesehatan sangat ramah dan ruang rawat yang bersih membuat dirinya nyaman ketika berobat.

“Kalau nggak ada JKN-KIS, aduh berat sekali pasti. Nggak tahu mau bayar biaya rumah sakit pakai apa. Semua anggota keluarga sudah saya daftarkan. Namanya juga sayang anak, kita tidak akan pernah bisa menebak kapan kita akan jatuh sakit. Biaya juga tidak dapat kita pastikan. Dengan ikut JKN-KIS, setidaknya sudah ada jaminan apabila sewaktu-waktu dibutuhkan,” tutupnya.

Penulis : Yitno
Editor : Fay

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.