Jurnalline.com, Sulawesi Utara – Sekitar 300 peserta mengikuti akan kegiatan PPKM (Pelayaran Pembinaan Karakter Kemaritiman) tahun 2019 selama 3 hari difasilitasi KRI dr. Soeharso-990.
Pelayaran Pembinaan Karakter Maritim (PPKM) tahun 2019 Bertempat di Helly Deck KRI dr. Soeharso-990 langsung bersama Kepala Dinas Pembinaan Potensi Maritim Mabesal Brigjen Marinir (TNI) Donar Philip Rompas (putra minahasa).
Saat berada di Deck KRI dr. Soeharso-990 wartawan media ini, besama 300 peserta lainnya sangat berbangga berada selama tiga hari mengarungi samudera melintasi laut sulawesi sekitarnya.
Tiga peserta PPKM tahun 2019 ini yang mewakili rekan rekan mengatakan, bangga bisa mengikuti wawasan terkait kemaritiman dalam pelayaran, bersama KRI dr.Soeharso-990 selama tiga hari.
“Hal ini termotifasi sehingga mengikuti kegiatan ini berharap ada manfaat kedepannya.” Tukae Anlhee
Sebelumnya Kadispotmar Mabesal Brigjen Marinir (TNI) Donar Philip Rompas, menyampaikan kepada 300 peserta PPKM2019, dirinya berharap sebagai generasi penerus bangsa akan lebih memahami dan bagaimana mengenal akan kehidupan pelayaran, dan kemaritiman TNI Angkatan Laut.
“Dengan adanya kegiatan PPKM tahun 2019 langsung di KRI dr.Soeharso-990 ini kepada 300 peserta akan lebih memberikan pemahaman sekaligus pengetahuan sebagai generasi muda penerus bangsa dalam hal Pelayaran kemaritiman Indonesia.” Tukas Rompas
Sekilas KRI dr. Soeharso 990 adalah kapal jenis Bantu Rumah Sakit (BRS) yang diklasifikasikan dalam Kapal Landing Platform Dock (LPD) dimana merupakan produksi Daesun Shipbuilding and Eng.Co.Ltd Pusan dari Korea Selatan yang kontrak pembuatanya dilakukan pada tahun 2000, kapal ini tiba di Indonesia pada 21 September 2003 dengan nama awal KRI Tanjung Dalpele bernomer lambung 972, KRI Tanjung Dalpele berfungsi sebagai kapal Bantu Angkut Personel, Rumah Sakit 1 Ruang UGD, 3 Ruang Bedah, 6Ruang Poliklinik, 14 Ruang P-jang Klinik 2 Ruang Perawatan dengan masingmasing kapasitas 20 tempat tidur KRI dr.Soeharso-990 diambil dari nama seorang dokter orthopaedi (dokter ahli bedah tulang) yakni Prof. dr. Soeharso bersamaan dengan hadirnya LPD Makassar Class yang bergabung dengan Armada Laut Indonesia.
“KRI dr.Soeharso-990 sendiri merupakan salah satu tokoh yang banyak berjasa selama masa perjuangan kemerdekaan, Sebagai seorang Dokter, beliau banyak menolong dan membantu serta merehabilitasi pejuang yang mengalami cacat anggota gerak tangan dan kaki akibat peperang.”
Sebelumnya tahun 2007 silam TNI AL mengalih fungsikan KRI Tanjung Dalpele menjadi Kapal Bantu Rumah Sakit dan mengganti nama menjadi KRI dr. Soeharso bernomer lambung -990 dengan Desain dan Fungsi Spesifikasi Bobot kosong : 11.394 ton, bobot penuh : 16.000 ton,
Panjang : 122 meter, Lebar : 22 meter, Draft : 6,7 meter,
Awak kapal : 400 orang, dan Tenaga penggerak Mesin Diesel,
Kecepatan maksimal 16knot
jelajah 14 knot, ekonomis 12 knot
Tak hanya itu KRI dr.Soeharso-990 ini juga sebagai landasan 2 buah Helikopter di geledak, dan 1buah Helikopter di hanggar karena termasuk dalam Jajaran kapal perang TNI AL, KRI dr. Soeharso-990 ini memiliki desain Semi Stelth dengan bobot kapal 11.394 ton, dengan panjang 122 meter, dan lebar 22 m, Kapal ini memiliki dek yang mampu membawa 14truck/14 tank dengan berat ratarata truck/tanknya sekitar 8 ton, 3 Helikopter jenis Super Puma, dimana 2 buah helikopter di Geladak kapal dan 1 lagi bisa mendarat di hanggar. Jika dalam keadaan darurat, KRI DR Soeharso juga dapat menampung 400 pasukan dan 3000 penumpang mempunyai empat departemen, anjungan navigasi, perawatan kapal, mesin, dan logistik dimana bagian-bagian kapal ini terbagi menjadi enam bagian dianalogikan seperti sebuah gedung.
Penulis : EffendyIskandar
Editor : Fay
Copyright © 2017 Jurnalline Cyber Media