Jurnalline.com, Serang (Banten) – Meski terlahir dari keluarga kurang mampu, dan ayahnya hanya tukang ojek di wilayah Kecamatan Saketi, Kabupaten Pandeglang, Agustian Filansyah tidak patah semangat. Ia akhirnya mampu lolos seleksi Bintara Polri 2019.
Agustian Firlansyah, pemuda asal Kampung Dukuh Mukid RT 19/07, Desa Saketi, Kecamatan Saketi, Kabupaten Pandeglang, merupakan anak dari pasangan Roni Syahroni (50) dan Iroh Rohayati (42).
Mendadak ia menjadi buah bibir setelah berhasil lolos seleksi Bintara. Pasalnya, selama 20 tahun, tidak ada perwakilan di Kecamatan Saketi yang lolos menjadi anggota kepolisian. Apalagi, Agustian hanya anak dari tukang ojek.
Ketika disambangi di rumah kediamannya, Roni Syahroni sedang menjalankan tugasnya sebagai tukang ojek untuk antar jemput anak-anak SDN Saketi I Kabupaten Pandeglang. Di rumahnya, hanya ada Iroh Rohayati yang tengah menunggu suaminya pulang mengantarkan anak-anak SD tersebut.
Iroh menceritakan, Agustian yang biasa dipanggil Filan lulus dari SMA pada tahun 2019. Sejak kecil, telah bercita-cita sebagai abdi negara sehingga terus berjuang untuk mencapai cita-citanya itu, meski dengan keterbatasan ekonomi.
Anak semata wayangnya itu mengungkapkan keinginannya kepada dia dan ayahnya setelah melihat sebuah tayangan televisi, adanya pembukaan pendaftaran calon Taruna Akpol, Bintara, Tamtama penerimaan Polri Tahun 2019.
Setiap hari, Filan berlari ke sekolah pulang pergi sepanjang 10 kilometer. Tidak ingin anaknya kecewa, Roni Syahroni mendukung penuh keinginan Filan, dan ikut menemani berlari.
“Memang anak saya suka sekali olahraga, setelah ada pendaftaran polisi, selama lima bulan anak saya tidak lagi naik kendaraan ke sekolah. Setiap hari Filan berlari, mau berangkat maupun pulang. Suami saya juga ikut lari menemani Filan,” kata Iroh ketika ditemui di rumahnya.
Ditempat terpisah ketika ditemui di pangkalannya, Roni Syahroni mengaku bangga anaknya lulus menjadi anggota polisi. Saat ini Filan sedang mengikuti pendidikan dan pembentukan (Diktuk) Bintara Polri TA 2019 angkatan XLIV yang dilaksanakan di SPN Mandalawangi Polda Banten, Pandeglang.
“Alhamdulillah anak saya bisa menjadi anggota Polri, meski kami hanya memberikan dukungan dan doa saja. Saya juga berpesan kepada anak saya, jika sudah jadi polisi jaga amahan dan jangan lupa menjalankan ibadah,” katanya.
Sementara itu, Agustian Firlansyah mengaku menjadi anggota polisi merupakan cita-citanya sejak kecil. Selain ingin mengabdi kepada negara, dengan menjadi anggota Polri, dirinya ingin membuat bangga kedua orangtuanya.
“Ingin mengabdi ke negara dan yang paling utama membanggakan kedua orangtua saya. Selama ini ayah saya hanya bekerja sebagai tukang ojek pengkolan yang penghasilannya Rp50 ribu setiap harinya dan hanya cukup untuk makan sehari-hari,” katanya.
Pemuda kelahiran 17 Agustus 2001 itu juga mengungkapkan, masuk polisi gratis, tidak perlu mengeluarkan biaya. Masyarakat cukup mempersiapkan fisik, akademik dan niat yang bersungguh-sungguh.
“Kalau masyarakat bilang masuk polisi bayar, itu bohong. Karena saya sudah membuktikannya,” ungkapnya.
Penulis : Jon
Editor : Ndre
Copyright © 2017 Jurnalline Cyber Media