Jurnalline.com, Jayapura – Kapolri Jenderal Tito Karnavian dan Panglima TNI Mersekal Hadi Tjahjanto menggagas deklarasi damai di tanah Papua pascakerusahan di Kota Jayapura, Kamis (29/9).
Deklarasi kesepakatan damai yang ditandatangani 34 komponen masyarakat di Papua, termasuk belasan ketua paguyuban ini digelar di Swissbel Hotel Jayapura, Kamis (5/9) malam.
Kapolri Jenderal Tito Karnavian dalam sambutannya mengatakan, untuk membangun Papua bukan hanya Sumber Daya Manusia (SDM) yang dibutuhkan melainkan stabilitas keamanan yang baik. ”Berkaitan dengan stabilitas keamanan sudah menjadi tugas pokok Polri bersama TNI, maka itu kami terpanggil untuk mengembalikan situasi keamanan di Papua,” kata Tito.
Tito menjelaskan, kehadiran TNI dan Polri di Papua untuk menjaga keamanan di Papua agar tidak konflik horisontal, seperti di Ambon dan Poso. “Ketika terjadi gangguan keamanan di Papua, kami merasa terpanggil untuk menjaga keamanan di Papua,” katanya lagi.
Dia mencontohkan, Operasi Tinombala pada konflik 98. “Ketika darah sudah tumpah, sulit untuk selesai, seperti di Afganistan. Nah untuk belajar dari pengalaman konflik di negara lain, kita tidak ingin adanya potensi gangguan keamanan di Papua maka kita harus ambil langkah pengerahan personil,” terangnya.
Tito pun menyampaikan terima kasih kepada Pemerintah daerah, tokoh masyarakat, tokoh agama serta paguyuban yang berkontribusi menjaga keamanan di Papua dan Papua Barat. “Puji Tuhan situasi di Papua dan Papua Barat cukup terkendali,” imbuhnya.
Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto mengatakan, deklarasi ini adalah kesepakatan bersama sebagai anak bangsa. “Deklarasi ini mengingatkan kepada kita semua adalah satu keluarga sebangsa dan setanah air,” tuturnya.
Menurutnya, keanekaragaman suku bangsa, budaya dan bahasa di Indonesia menjadi sebuah kekuatan Bhineka Tunggal Ika. “Perbedaan satu sama lain adalah untuk saling melengkapi menjadi satu kekuatan, sehingga rumah besar Indonesia harus kita jaga,” katanya.
Gubernur Papua Lukas Enembe mengatakan kesepakatan damai ini bagian dari perdamaian di Papua. “Orang Papua harus damai di tanah sendiri, kita harus menunjukan kedamaian itu sebagai warga Indonesia,” katanya.
Dia mengajak seluruh masyarakat Papua mengajak kesatuan dan persatuan di Indonesia. “Papua adalah orang nusantara, semua pemilik negeri ini. Kita berbeda-beda, tetapi perbedaan itu menjadi satu,” tegas Enembe. Deklarasi damai itu juga disaksikan Gubernur Papua Lukas Enembe, Walikota Jayapura Benhur Tommi Mano serta Ketua DPRP Papua Yunus Wonda.
Penulis : Fram/Khanza
Editor : Ndre
Copyright © 2017 Jurnalline Cyber Media