Jurnalline.com, Surabaya –
Kepala Dinas Psikologi TNI Angkatan Laut (Kadispsial) Laksamana Pertama TNI Drs. Tri Budi Marwanto, M.M. membuka Pelatihan Konseling Psikologi Tenaga Pendidik TNI Angkatan Laut TA. 2019 di Dinas Psikologi Angkatan Laut Sidoarjo pada hari Selasa 24 September 2019, Dua puluh lima peserta dari tenaga pendidik (Gadik) Akademi Angkatan Laut (AAL) dan Komando Pembinaan Doktrin Pendidikan dan Latihan TNI Angkatan Laut (Kodiklatal) mengikuti pelatihan Konseling psikologi tersebut selama Empat hari, dari tanggal 24 sampai dengan 27 September 2019.
Hadir pada acara tersebut, segenap pejabat Mabesal, Direktur Personel AAL Kolonel Laut (KH/W) Tresna Kusumawati, S.Pd., M.A.P., perwakilan dari Komando Pembinaan Doktrin Pendidikan dan Latihan TNI Angkatan Laut (Kodiklatal) Kolonel Laut (P) Joko Heriyanto, S.E., M.M., CHRMP, Kasubdispsipers Dispsial Kolonel Laut (KH) Drs. Bahrul Ulum, Kasubdispsitek Dispsial Kolonel Laut (KH) Drs. Agus Dwiyanto, Kasubdis Psiops Dispsial Kolonel Laut (KH) Ahmad Rivai, para pendukung fasilitator pelatihan Konseling Psikologi Gadik dan peserta latihan dari tenaga pendidik AAL dan Kodiklatal.
Dalam sambutan Kadispsial mengatakan bahwa tujuan kegiatan pelatihan konseling adalah untuk memberikan pembekalan materi konseling psikologi dan aplikasinya kepada para peserta konseling, dalam hal ini tenaga pendidik di lingkungan TNI Angkatan Laut, khususnya di AAL dan Kodiklatal. “Harapannya, para peserta nantinya mampu menerapkan konseling yang telah diterima disini guna meningkatkan mutu kualitas pendidikan yang ada di lingkungan TNI Angkatan Laut”.
Menurut Kadispsial, tugas dan tanggung jawab yang berada di pundak tenaga pendidik tidaklah ringan. Selain dituntut untuk menstransfer ilmu kepada peserta didik, juga dituntun untuk mampu memahami kondisi fisik dan psikologis para peserta didik, sehingga tujuan dari pendidikan dapat tercapai dengan maksimal.
“Saat didepan tenaga pendidik harus mampu memberikan contoh kepada peserta didik, harus bisa membangkitkan semangat, dan ketika berada di belakang tenaga pendidik harus bisa memberikan dorongan atau motivasi peserta didik”.
Ditambahkan, para pendidik juga harus mampu menerapkan pola pengajaran yang mensyaratkan tenaga pendidik untuk mampu mengerti dan memahami kondisi peserta didik sehingga terjalin hubungan yang baik antara peserta dan tenaga pendidik. Selain itu, tenaga pendidik diharapkan mampu menjadi fasilitator untuk membantu peserta didik mencapai potensi terbaik yang dimiliki.
Penulis : Fram
Editor : Ndre
Sumber : Kabagpen AAL.
Copyright © 2017 Jurnalline Cyber Media