Jurnalline.com, Jakarta – Pengamat media Aat Surya Safaat mengapresiasi komitmen segenap Pengurus Besar, Majelis Amanah, Majelis Fatwa, Dewan Pembina serta Pengurus Wilayah, Pengurus Daerah dan Perguruan Mathla’ul Anwar dalam memajukan ummat di bidang pendidikan.
“Alhamdulillah sudah banyak kemajuan yang dicapai Mathla’ul Anwar di bidang pendidikan, bahkan Ormas tersebut telah mengembangkan kerjasama yang intensif dengan lembaga pendidikan di Singapura, Malaysia, dan Turki melalui pengembangan Mathla’ul Anwar Global School,” kata Aat kepada pers di Jakarta, Minggu (1/9/2019).
Pemimpin Redaksi Kantor Berita ANTARA 2016-2017 yang juga pernah menjadi Kepala Biro ANTARA di New York selama lima tahun (1993-1998) itu mengemukakan keterangan tersebut kepada pers ketika diminta tanggapannya terkait eksistensi Mathla’ul Anwar yang kini sudah berusia lebih dari satu abad.
Kini Mathla’ul Anwar telah memiliki pengurus wilayah di 30 provinsi, 63 perguruan, dan ribuan madrasah yang tersebar di seluruh Indonesia, bahkan telah memiliki perguruan tinggi, yakni Universitas Mathla’ul Anwar (UNMA). UNMA saat ini merupakan perguruan tinggi swasta terkemuka di Provinsi Banten.
Mathla’ul Anwar didirikan pada 10 Ramadhan 1334 Hijriah atau 10 Juli 1916 oleh KH E Mohammad Yasin, KH Tb Mohammad Sholeh, dan KH Mas Abdurrahman serta dibantu oleh sejumlah ulama di daerah Menes, Kabupaten Pandeglang. Sebagian di antara para pendiri sebelumnya telah mendapatkan pendidikan di Timur Tengah.
Ormas tersebut didirikan berselang empat tahun setelah berdirinya Muhammadiyah serta sepuluh tahun lebih awal dibanding NU. Muhammadiyah dirikan pada 18 Nopember 1912 di Kauman Yogyakarta oleh KH Ahmad Dahlan dan NU pada 31 Januari 1926 di Surabaya Jawa Timur oleh KH Hasyim Asyari.
Mahtla’ul Anwar itu sendiri memiliki arti sebagai tempat terbitnya cahaya, dimaksudkan sebagai upaya pembebasan umat dari kebodohan dan keterbelakangan melalui pengembangan bidang pendidikan, dakwah, dan sosial sebagai usaha dan perjuangan organisasi.
Aat lebih lanjut mengemukakan, meski relatif sudah banyak kemajuan yang dicapai Mathla’ul Anwar di bidang pendidikan, Ormas tersebut perlu terus berbenah dan melakukan langkah-langkah perbaikan dalam upaya penguatan jati diri dan peningkatan kualitas lembaga-lembaga pendidikan yang dikelolanya.
Dalam kaitan itu pula, lanjutnya, Rakernas Mathla’ul Anwar yang berlangsung di Menes Pandeglang dari 30 Agustus sampai 1 September 2019 perlu menegaskan kembali komitmennya untuk memajukan bidang pendidikan, dakwah, dan sosial sebagai sebuah gerakan strategis yang memberi andil bagi peningkatan kualitas kehidupan ummat.
Wartawan senior tersebut lebih lanjut mengemukakan, ke depan para kader dan tokoh Mathla’ul Anwar yang menduduki posisi penting, khususnya yang berada di jajaran legislatif (DPR dan DPRD) dan di lingkungan akademis harus proaktif dalam menyikapi isu-isu nasional, khususnya yang terkait bidang pendidikan.
Selain itu, para pelajar dan mahasiswa yang berada di lingkungan lembaga-lembaga pendidikan yang dikelola Mathla’ul Anwar harus makin dipacu supaya memiliki prestasi akademis yang dapat dibanggakan, terlebih akselerasi (percepatan) kemajuan di bidang pendidikan tetap harus menjadi tujuan utama organisasi.
“Strategi lain yang tidak kalah pentingnya adalah pendekatan yang baik dengan media massa, karena pers dapat menyebarluaskan informasi apapun secara cepat dan massif. Ini yang sering saya tekankan,” kata Asesor Wartawan Utama pada Uji Kompetensi Wartawan (UKW) PWI yang juga Humas Mathla’ul Anwar itu.
Ia juga mengemukakan, usulan pemberian penghargaan Pahlawan Nasional bagi pendiri Mathla’ul Anwar Syeh KH Mas Abdurrahman perlu terus diupayakan mengingat jasa-jasa almarhum yang besar dalam perjuangan kemerdekaan serta dalam memajukan dunia pendidikan di Tanah Air.
Penulis : Fram
Editor : Ndre
Copyright © 2017 Jurnalline Cyber Media