Jurnalline.com, Tangerang Selatan – Persatuan Wartawan Indonesia Tangerang Selatan (Tangsel) Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) menggelar kegiatan diskusi publik Tangsel Bicara, dengan mengusung tema Menakar Pilwalkot Tangsel 2019, di Resto Taman Anggrek, di kawasan Serpong, Kecamatan Serpong, Kota Tangsel pada Sabtu, 28 September 2019.
Kegiatan yang berlangsung sejak pukul 15.00 WIB tersebut, dihadiri sejumlah Narasumber. Diantaranya Tokoh Tangsel KH. Zarkasiu Nur, Tokoh Pers Hendri CH Bangun, Tokoh Muda Narji, Pengamat Politik UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Zaki Mubarok, Ketua Bawaslu Tangsel Acep, dan Ketua KPU Bambang.
Tak hanya itu, sejumlah Bakal Calon (Bacalon) Walikota Tangsel Suhendar, Benyamin Davnie, Kemal Pasya, juga Fadh Pahdepie, dan Siti Chodijah.
Hadir sebagai Tokoh Pemuda Tangsel, Artis Kondang Narji juga turut mengkiritik kondisi bunderan pamulang tidak sesuai dengan identitas pamulang, yang Cerdas, Modern, dan Religius (Cmore).
“Siapapun pemimpinnya, diharapkan yang berani mengkritisi kebijakan dari pusat maupun provinsi. Saya sebagai orang Pamulang gelisah banget lihat Bunderan Pamulang, karena bentuknya tidak sesuai dengan identitas Tangsel yang Cmore, dan Kota Millenial,” ujar Narji.
Narji pun mengatakan bahwa, calon dan pemilih sama-sama mau duit. “Mereka bakal memilih siapa yang mau kasih duit, kalau Bawaslu tidak memerangi, kecerdasan dalam Pilkada tidak akan pernah ada,” ucap Narji.
Sementara Pengamat Politik UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Zaki Mubarok menyampaikan hal senada, menurutnya, Banten termasuk titik-titik yang paling tinggi soal politik uang.
“Hampir di seluruh daerah itu terjadi, dan Banten termasuk titik-titik yang paling tinggi,” bebernya.
Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Tangsel Bambang Dwitoro menuturkan, Pilkada nanti tahapannya dibagi menjadi dua yaitu pertama adalah tahapan persiapan dan yang kedua adalah tahapan penyelenggaraan.
“Di dalam tahapan persiapan kita di situ ada sub-sub kegiatan, di mana ada perencanaan program dan anggaran. Pada saat ini kita bersama dengan Bawaslu Kota Tangsel sedang mengajukan permohonan dana hibah,” tuturnya.
Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Tangsel Muhamad Acep juga mengatakan, ingin membuat terobosan-terobosan baru yang mampu menghapuskan politik uang.
“Bagaimana sih menghilangkan politik uang di dalam pemilihan ini, dan memang perlu kesadaran dari temen-temen media, temen-temen tokoh masyarakat lain untuk menyuarakan bahwa betapa rusaknya politik uang itu. Jadi bukan lagi soal sanksi betapa rusaknya politik uang, bagi berlangsungnya proses pembangunan,” paparnya.
Tokoh Pers Hendri CH Bangun, yang hadir sebagai narasumber juga turut memberikan gagasannya. Ia mengatakan, bahwa pers itu memiliki peranan yang sangat besar.
“Pers sangat besar peranannya, untuk menentukan keberhasilan seperti Pilkada dalam Pileg dan Pilpres. Kemarin kasihan sekali calon-calon legislatif itu DPD DPR DPRD itu yang sama sekali tidak terekspos karena media itu terbelah fokus pada pilpres,” pungkasnya.
Penulis : Fram
Editor : Ndre
Sumber : Rls
Copyright © 2017 Jurnalline Cyber Media