Jurnalline.com, Jayapura – Ribuan warga dari berbagai elemen masyarakat menyepakati untuk membangun Kota Jayapura sebagai rumah bersama. Komitmen ini dituangkan dalam ikrar bersama saat deklrasi damai di Lapangan Trisila Lantamal X Jayapura, Distrik Jayapura Selatan, Kamis (19/9) sore.
Deklarasi damai ini merupakan langkah Pemerintah Kota Jayapura merajut persaudaraan pascakerusuhan yang melanda ibukota Papua. Diketahui ratusan unit usaha rusak dan dibakar pendemonstrasi anarkis.
Adapun lima butir komitmen bersama yang dibacakan Ondoafi Tahima, Soroma Frans Sibi, untuk membangun Kota Jayapura sebagai rumah bersama. Pertama, sepakat menjaga dan menciptakan Kota Jayapura yang aman dan kondusif.
Kedua, sepakat mengajak dan meminta warga membangun harmonisasi hubungan antar suku dan agama di Kota Jayapura.
Tiga, sepakat tidak terprovokasi dengan situasi dan perkembangan atas berbagai peristiwa yang terjadi dan menyikapinya secara arif dan bijaksana.
Empat, sepakat bahwa siapapun yang datang dan tinggal di Kota Jayapura harus menghormati dan menghargai tatanan adat masyarakat Port Numbay. Kelima, meminta aparat keamanan untuk memberikan jaminan keamanan bagi warga masyarakat dan penegak hukum.
Wadan Lantamal X Kolonel Laut (P) Eko Wahyono mengatakan, deklarasi damai ini menjadi tonggak sejarah bahwa ikrar perdamaian, persaudaraan dan persahabatan ini sebagai langkah untuk bergerak maju dan menatap masa depan bersama.
Dia berharap komitmen bersama ini dapat menjalin hubungan baik dan harmonis serta akan meningkatkan tali kasih dan persaudaraan antar sesama. “Torang semua basudara, semoga kegiatan ini mendapatkan hasil sesuai dengan yang diharapkan dan dapat diterapkan dalam suatu tindakan nyata,” harapnya.
Kasdam XVII/Cenderawasih, Brigjen TNI Irham Waroihan mengharapkan deklarasi damai ini menjadi batu loncatan kedamaian di Papua. “Damai itu indah, kita sudah merasakan pahitnya. Harapan saya, mari kita berbenah dan sepakat untuk menjaga dan menciptakan kedamaian di tanah Papua,” tuturnya.
Wakapolda Papua Brigjen Pol Yakobus Marjuki menjelaskan, kehadiran 6.000 BKO Brimob di Papua dan Papua Barat adalah untuk memberikan rasa aman kepada masyarakat. Dia juga menerangkan soal maklumat Kapolda Papua Irjen Rudolf Albert Rodja terkait unjuk rasa.
“Kebijakan bapak Kapolda mengeluarkan maklumat unjuk rasa, agar dihentikan sementara. Jadi apabila ada yang masih melakukan unjuk rasa, kita akan tindak tegas demi menjaga keamanan dan kenyamanan masyarakat,” tegasnya.
Sementara itu, Walikota Jayapura Benhur Tomi Mano mengatakan bahwa seluruh masyarakat adalah bersaudara walaupun berbeda- beda tapi tetap satu. “Mari kita bangun Papua dengan bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia,” ajaknya.
Tomi Mano juga menjelaskan bantuan bagi warga yang terkena musibah dalam unjuk rasa anarkis.
“Bagi warga yang terkena musibah bapak Presiden Jokowi sudah memerintahkan Kementerian Sosial agar memberikan dana Rp 1,21 Miliar. Saya sudah salurkan ke rakyat untuk membantu meringankan beban,” katanya.
Penulis : Fram
Editor : Fay
Copyright © 2017 Jurnalline Cyber Media