Jurnalline.com, Banyumas – Guna mengantisipasi berkembangnya Bahaya Laten Komunis (Balatkom) dan gerakan paham Radikal, Korem 071/Wk menggelar Sosialisasi Pembinaan Antisipasi Balatkom dan paham Radikal kepada prajurit dan PNS serta ormas pemuda, di Gedung Pertemuan A.Yani Makorem 071/Wk Jl.Gatot Subroto Sokaraja, Banyumas. Rabu (23/10/2019).
Sosialisasi ini dihadiri para prajurit dan PNS baik Makorem 071/Wk, Balak Aju Kodam IV/Dip jajaran Korem 071/Wk, FKPPI dan Hipakad.
Danrem 071/Wijayakusuma, Kolonel Kavaleri Dani Wardhana, S.Sos., M.M., M.Han., pada kesempatan tersebut dalam amanatnya yang dibacakan Kasrem 071/Wijayakusuma Letkol Inf Heri Sumitro, S.Pd., menyampaikan, melihat perkembangan serta data aktual di wilayah jajaran Korem 071/Wijayakusuma, ada indikasi Balatkom dan paham Radikal telah muncul dan berkembang tanpa disadari segenap masyarakat. Karenanya, tujuan dilaksanakan kegiatan ini dalam rangka meningkatkan pengetahuan prajurit dan PNS serta ormas kepemudaan sebagai generasi penerus bangsa tentang Bahaya Laten Komunis dan Paham Radikal. Sehingga dengan hal ini, akan diperoleh kesamaan langkah dan tindakan dalam menyikapi bangkitnya kembali ajaran komunis maupun paham radikal.
Dikatakan, aktifitas kelompok ini selalu memanfaatkan momentum dan situasi nasional yang menjadi perhatian kita semua. Mereka berbaur dengan masyarakat sehingga gerakannya hampir tidak terdeteksi. Mereka membawa agenda terselubung berupa kepentingan kelompoknya dengan strategi dan tujuan perjuangan yang bertentangan dengan Pancasila.
Diungkapkan, gerakan mereka telah menyusup ke berbagai elemen masyarakat dan tidak menutup kemungkinan telah menyusup ke pemerintahan, TNI, Polri, ormas keagamaan.
Danrem menyampaikan, aktifitas menonjol mereka dapat dilihat dalam kemampuannya untuk melakukan adu domba dua pihak yang saling bertentangan dengan memunculkan kelompok baru yang mengatasnamakan rakyat. Melakukan tindakan arogan melawan hukum, memperkeruh situasi serta memperumit masalah sehingga sulit diselesaikan. “Kondisi dan situasi seperti ini, jelas akan berpengaruh terhadap kondusifitas wilayah”, terang Danrem.
“Secara kuantitas dan kualitas, aktifitas mereka saat ini sudah sangat terasa di berbagai daerah dan dilingkungan masyarakat. Konsolidasi terus mereka lakukan guna menggalang kekuatan dan pembentukan opini masyarakat untuk untuk pemutarbalikan fakta sejarah”, ungkapnya.
Mencermati berkembangnya bahaya laten komunis yang selalu berusaha merusak tatanan kehidupan berbangsa dan bernegara serta faham radikal yang berupaya memaksakan penggunaan kaidah ajaran dan nilai-nilai agama tertentu yang dapat mengganggu solidaritas kerukunan umat beragama dan soliditas persatuan dan kesatuan bangsa. Maka seluruh komponen dan elemen bangsa perlu senantiasa mewaspadainya guna menangkal berbagai upaya bangkitnya kembali komunis maupun paham radikal.
Guna membantu pengawasan dan upaya pencegahan sebagai langkah antisipasi terhadap ancaman tersebut dan agar tidak berkembang, maka diperlukan upaya proaktif dari aparat kewilayahan dan unsur intelijen yang ada dan semua unsur termasuk kita semua sebagai Bapulket untuk memonitor dan mengantisipasi kegiatan yang dilakukan kedua kelompok tersebut agar dapat dideteksi dan dicegah secara dini.
“Melalui pembinaan antisipasi Balatkom dan paham Radikal ini, prajurit dan PNS serta ormas pemuda agar senantiasa waspada dan mampu mengambil langkah tepat dalam mengamankan dan mencegah keselamatan bangsa dan negara dalam rangka mencegah segala bentuk ancaman bangkitnya kembali bahaya laten komunis dan paham radikal”, jelas Danrem.
Karenanya kepada seluruh komponen bangsa harus selalu dan mengantisipasi idiologi dan gerakan komunis di Indonesia yang telah bermetamorfosa atau selalu berubah bentuk dan berhasil menyusup berbagai lapisan masyarakat dan organisasi.
Sosialisasi antisipasi Balatkom dan paham Radikal disampaikan Pasi Binwanwil Siterrem 071/Wijayakusuma Mayor Inf Amir Ma’ruf, S.Pd.
Dalam penyampaiannya, menyampaikan agar sebagai prajurit kewilayahan harus dapatnya bersinergi dengan aparat kewilayahan lainnya maupun dengan komponen dan elemen bangsa lainnya guna mengantisipasi dan mewaspadai bahaya laten komunis dan faham radikal diwilayah.
“Lakukan monitor setiap perkembangan situasi wilayah, untuk deteksi dini dan cegah dini agar hal tersebut tidak berkembang dalam menghasut maupun mengajak agar turut serta dalam kelompoknya “ tambah Mayor Inf Amir.
Tak kalah penting menurutnya, untuk menjaga soliditas dan kebersamaan serta bersatu padu menjunjung tinggi jati diri bangsa dan menanamkan nilai nilai Pancasila dalam kehidupan sehari hari.
Penulis : Fram/Dp
Editor : Ndre
Copyright © 2017 Jurnalline Cyber Media