Jurnalline.com, Papua Barat – Dalam rangka memperingati Hari Armada RI tahun 2019, Komando Armada III mengajak seluruh elemen masyarakat Kota dan Kabupaten Sorong melaksanakan penanaman pohon mangrove secara kolosal di Pantai Klawalu, Kelurahan Klawalu, Distrik Sorong Timur, Papua Barat, Jumat (22/11). Penanaman mangrove dilaksanakan secara bersama-sama Panglima Koarmada III Laksamana Muda TNI I N.G. Ariawan, S.E., M.M., dan segenap pejabat Forkopimda Kota Sorong, prajurit TNI dan Polri, mahasiswa dan pelajar serta masyarakat Klawalu.
Pangkoarmada III dalam sambutannya mengatakan bahwa sebagai negara kepulauan, Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki hutan mangrove terbesar di dunia, sekitar 3 juta hektare hutan mangrove di sepanjang 95.000 km pesisir indonesia atau 23% dari keseluruhan ekosistem mangrove dunia.
Dikatakan, data Dinas Kehutanan dan Perkebunan Papua Barat menyebutkan, luas lahan mangrove yang ada di Papua Barat saat ini mencapai 438.252 hektar. Sedangkan 18.381 hektar mengalami kerusakan akibat ulah manusia.
Menurut Pangkoarmada III bahwa keberadaan hutan mangrove memiliki peran yang penting dan manfaat yang besar bagi lingkungan sekitar khususnya bagi penduduk pesisir. Dari aspek biologis, hutan mangrove berfungsi sebagai stabilisator produktivitas sumber daya hayati wilayah pesisir yang akan berpengaruh terhadap perekonomian wilayah pesisir. dari aspek fisik, mangrove mampu menahan ombak, mencegah abrasi bahkan mampu meminimalisir kerusakan yang diakibatkan oleh tsunami. Dari aspek ekologi, mangrove mampu berfungsi sebagai filter polusi air dan udara karena dapat tumbuh pada kondisi tanah berlumpur/limbah dan mampu menyerap polutan/asap dari udara, di samping itu mangrove juga sebagai habitat tempat hidup dan berkembang biaknya berbagai jenis ikan dan biota laut.
Sedangkan dari sisi ekonomi, mangrove mampu menghasilkan kayu untuk bahan bangunan dan arang serta menghasilkan buah/biji yang dapat dibuat berbagai makanan atau minuman, pada bagian kulit batang maupun daun sangat baik untuk bahan baku pewarna batik. selain itu keberadaan hutan mangrove juga memiliki potensi yang sangat besar untuk dikembangkan menjadi obyek wisata alam.
Populasi keberadaan hutan mangrove di beberapa daerah saat ini kondisinya cukup memprihatinkan, mengingat pesatnya jumlah pertumbuhan penduduk yang mengakibatkan wilayah kawasan mangrove di beberapa daerah telah direklamasi menjadi daratan untuk dijadikan tempat hunian ataupun industri, di sisi lain adanya eksploitasi yang berlebihan terhadap hasil produksi mangrove tanpa memperhatikan kelestarian lingkungan berakibat menurunnya luasan hutan mangrove yang ada di indonesia.
“Oleh karenanya, upaya-upaya yang dilakukan untuk melestarikan sumber daya tersebut merupakan suatu tuntutan yang harus dilaksanakan dan diwujudkan. Sumber daya alam yang berada di laut merupakan salah satu potensi nasional yang dapat memberikan kesejahteraan bagi bangsa indonesia apabila dikelola secara baik dan benar” ujar Pangkoarmada III sambil mengimbau seluruh instansi pemerintah dan swasta untuk memanfaatkan setiap memontum untuk melaksanakan penanaman mangrove dan mengajak seluruh masyarakat untuk bersama-sama menjaganya.
Penulis : Fram
Editor : Ndre
Copyright © 2017 Jurnalline Cyber Media