Jurnalline.com, Surabaya – Gubernur Akademi Angkatan Laut (AAL) Laksamana Muda TNI Edi Sucipto, S.E., M.M. menerima kunjungan kerja Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Pemerintah Kota (Kadisbudpar Pemkot) Surabaya Ir. Antiek Sugiharti, M.Si. beserta beberapa staf dari bagian destinasi, promosi dan kebudayaan Pemkot Surabaya, serta beberapa perwakilan dari Museum 10 November Surabaya di gedung R. Soebijakto, Mako AAL, Bumimoro Surabaya, Kamis (21/11).
Dalam kunjungan tersebut, Gubernur AAL didampingi Sekretaris Lembaga Akademi Angkatan Laut (Seklem AAL) Kolonel Laut (P) Yoos Suryono Hadi, M.Tr ( Han), Kepala Bagian Musium (Kabagmus) TNI Angkatan Laut Loka Jala Crana Letkol Laut (KH) Suhendra, S.Ag., Komandan Detasemen Markas (Dandenma) AAL Letkol Marinir Rajiman, S.E., M.Tr. Hanla. dan beberapa staf pendukung
Menurut pantauan di lapangan, kunjungan kerja ini dalam rangka silaturahmi, sekaligus membahas tentang museum TNI Angkatan Laut Loka Jala Crana, yang berada di kawasan Akademi Angkatan Laut, Bumimoro, Surabaya.
Selain itu, dibahas juga Anjungan Halong dan perairan Bozem Moro Krembangan, yang juga berada di kawasan Akademi Angkatan Laut.
Menurut Gubernur AAL, akan sangat menarik sekali, apabila bisa dikembangkan Museum TNI Angkatan Laut Loka Jala Crana, karena sudah banyak sekali pengunjung dari berbagai kalangan yang datang ke museum tersebut, karena memang dibuka secara umum.
Selain itu, di anjungan halong juga bisa dikembangkan sebagai destinasi olahraga perairan dan tentunya akan menambah khasanah destinasi pariwisata edukasi maritim yang ada di Surabaya.
Selain anjungan halong, juga terdapat perairan Bozem Morokrembangan, yang juga berada di kawasan AAL, bisa dijadikan sebagai museum bahari dan diharapkan juga terintegrasi dengan wisata bahari lain yang ada di Surabaya, seperti Monumen Kapal Selam.
Lebih lanjut, Gubernur AAL mengatakan, Anjungan Halong dapat dikembangkan sebagai lokasi olahraga perairan menarik, seperti perahu layar, ski air, speed boat dan olahraga perairan lainnya.
“Sedangkan persis didepan Museum Loka Jala Crana TNI Angkatan Laut, terdapat perairan Bozem Moro Krembangan, bisa dijadikan museum bahari atau museum atas air, karena selain lokasinya strategis, juga berdekatan dengan museum TNI AL Loka Jala Crana, sehingga masyarakat selain mengunjungi museum TNI AL Loka Jala Crana, juga bisa mengunjungi musium bahari”, ungkap Gubernur AAL.
“Sangat disayangkan sekali, apabila museum maritim sebagai pengembangan edukasi maritim masyarakat Indonesia, apabila lokasinya tidak berdekatan dengan Museum Loka Jala Crana TNI Angkatan Laut. Selain itu, anjungan halong lokasinya juga berdekatan dengan perairan Bozem Moro Krembangan itu sendiri.
Sementara itu, Kadisbudpar Pemkot Surabaya Ir. Antiek Sugiharti, M.Si. sangat mengapresiasi dan tertarik sekali, dengan penjelasan yang disampaikan oleh Gubernur AAL dan mengucapkan terima kasih atas sambutan dan dukungan dari Gubernur AAL beserta jajaran. “Semoga akan selalu terbina hubungan yang baik antara Pemkot Surabaya dan AAL yang sudah terjalin ini, sekarang dan untuk kedepannya”.
Sebelumnya Kadisbudpar Surabaya beserta rombongan, juga telah melaksanakan kunjungan ke museum TNI Angkatan Laut Loka Jala Crana dan mencoba fasilitas planetarium yang ada di museum, serta berkeliling ke seluruh lokasi museum, melihat beberapa koleksi menarik tentang sejarah perjuangan keangkatan lautan beserta persenjataan dan kapal Kapten Pahlawan Laut kapal expedisi pelayaran TKR Laut yang ada disana, menambah rasa kagum dan terpukau akan nilai seni, serta historis perjuangan dan pengorbanan pahlawan bahari dalam memperjuangkan Kemerdekaan Republik Indonesia.
Penulis : Fram
Editor : Ndre
Sumber : Kabagpen AAL
Copyright © 2017 Jurnalline Cyber Media