Jurnalline.com, Jakarta – Presiden Joko Widodo secara resmi membuka Musyawarah Nasional (Munas) X Partai Golkar yang dihelat di Ballroom Hotel Ritz Carlton, Jakarta, pada Selasa, 3 Desember 2019. Dalam sambutannya, Presiden Jokowi menekankan pentingnya stabilitas politik di Indonesia.
Kepala Negara menuturkan, stabilitas politik di suatu negara itu penting karena jika terjadi destabilisasi politik maka akan berimbas pula pada perekonomian negara tersebut. Presiden memberikan contoh situasi di beberapa negara, misalnya di Hong Kong, di mana terjadi demonstrasi yang telah berlangsung kurang lebih lima bulan dan tidak kunjung usai hingga saat ini.
“Di Chili juga sama, kenaikan biaya transportasi hanya 4 persen menjadi gelombang yang begitu besarnya dan mengganggu stabilitas ekonomi di negara itu. Kita tidak mau. Kita sekarang ini, posisi ekonomi kita dibandingkan negara-negara lain ya patut kita syukuri, alhamdulillah bisa di atas 5 persen,” kata Presiden.
Menurut Presiden, jika stabilitas politik di Indonesia goyang sedikit saja, maka akan sangat berbahaya karena hal tersebut menyangkut kepercayaan kepada Indonesia sendiri. Jika stabilitas politik Indonesia tidak baik, maka tidak akan ada yang mau berinvestasi ke Indonesia.
“Investasi itu akhirnya ke mana sih? Banyak berbicara iklim investasi, investasi, menarik investor, akhirnya ke mana? Membuka lapangan pekerjaan yang seluas-luasnya pada anak-anak muda kita, pada masyarakat kita. Larinya ke sana semuanya,” jelasnya.
Untuk itu, Presiden mengapresiasi cara-cara demokrasi yang telah ditunjukkan Partai Golkar dalam Munas X. Menurut Presiden, Partai Golkar telah menunjukkan persaudaraan dan kerukunan yang bisa dilihat dari suasana sejuk dalam Munas X partai berlambang pohon beringin itu.
“Saya senang sekali bahwa Musyawarah Nasional Partai Golkar yang kesepuluh ini kelihatan sekali menunjukkan sebuah persaudaraan yang baik, sebuah kerukunan yang baik,” ujarnya.
Persaudaraan dan kerukunan itu, lanjut Presiden, sangat penting untuk ditunjukkan kepada rakyat. Menurut Kepala Negara, apabila Partai Golkar tidak kondusif, maka perpolitikan nasional juga menjadi tidak kondusif. Sebaliknya, jika Partai Golkar kondusif, maka perpolitikan di Tanah Air juga ikut kondusif.
“Sebetulnya juga enggak apa-apa dalam kita berdemokrasi juga enggak apa-apa. Tapi kalau ada jalan persaudaraan, ada jalan kerukunan, kenapa kita tempuh yang panas-panas? Yang saya takutkan, saya ini hanya melihat dari jauh. Kalau Golkar ini pecah, jadi partai baru lagi, itu kekhawatiran saya,” paparnya.
Di akhir sambutannya, Presiden mengajak semua hadirin untuk bersama-sama menjaga Partai Golkar sebagai sebuah aset besar bagi Indonesia. Presiden juga mengucapkan selamat melangsungkan musyawarah nasional kepada seluruh kader Partai Golkar.
“Sekali lagi, Golkar adalah partai besar yang menjadi aset besar bagi negara kita Indonesia. Mari kita jaga bersama-sama,” tandasnya.
Turut hadir dalam acara Musyawarah Nasional X Partai Golkar antara lain, Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri, Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 RI Jusuf Kalla, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto, senior dan kader Partai Golkar se-Indonesia, serta sejumlah pimpinan partai politik.
Penulis : Fram
Editor : Ndre
Sumber :
Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden
Copyright © 2017 Jurnalline Cyber Media