Timnas Taekwondo Indonesia Raih 5 Medali Perunggu di Nomor Poomsae (jurus)

Spread the love

Junalline.com, Jakarta – Hari pertama cabor taekwondo Sea Games 2019, Manila Filipina, timnas taekwondo Indonesia meraih 5 medali perunggu di nomor poomsae (jurus). Bertanding di Ninoy Aquino Stadium, kawasan Rizal Memorial Sport Complex, kelima perunggu tersebut diraih oleh Rahmania Gunawan Putri di kategori Individual putri. Emas di kategori ini diraih oleh atlet tuan rumah Filipina Ninobla Jocel Lyn , dan perak di rebut oleh atlet asal Thailand Srisahakit Ornawee.

Perunggu kedua diraih dari kategori Recognize poomsae mix pair atas nama I Kadek Dwipayana dan Defia Rosmaniar. Di kategori ini emas diraih pasangan dari Malaysia dan perak diraih pasangan tuan rumah Perunggu ketiga diraih dari kategori Recognize poomsae team putri atas nama Defia Rosmaniar, Ruhil dan Rahmania Gunawan Putri. Di kategori tersebut emas di raih oleh tim Thailand dan perak diraih oleh tim tuan rumah. Medali perunggu ke empat di rebut dari kategori Freestyle Poomsae Individual putra atas nama Wawan Saputra. Wawan kalah dari atlet tuan rumah yang meraih emas Domigues Jeordan, dan medali perak diraih oleh atlet asal Vietnam Nguyen Ngoc Minhy. Adapun medali perunggu kelima di raih di kategori Freestyle Poomsae Mixed Team yang terdiri dari Wawan Saputra, Abdul Rahman Darwin, Muhammad Ibnu, Melinda Evelyna dan Ruhil. Emas di kategori ini direbut oleh atlet asal Myanmar dan perak diraih atlet asal Philipina.

Raihan 5 medali perunggu ini menandai paceklik emas di nomor poomsae sejak Sea Games 2011 di Jakarta. Sejak saat itu di perhelatan Sea Games, baik di Myanmar, Singapura dan di Malaysia, timnas taekwondo poomsae, praktis tidak pernah lagi merebut emas.

Menurut pelatih Poomsae Indonesia, Maulana Haidir, dirinya mengapresiasi perjuangan para atlet. Raihan 5 medali perunggu yang disumbangkan oleh timnas taekwondo adalah pencapaian maksimal, walaupun menurutnya ada yang diluar ekspektasi. Beberapa nomor memang diakuinya sangat ketat dan kompetitif. Walaupun dalam latihan timnas bisa lebih baik dari penampilannya saat bertanding, akan tetapi diakuinya faktor pengalaman menjadi catatan penting dari hasil yang dicapai

“Seperti diketahui, sebagiaan besar atlet poomsae kita adalah muka baru. Dan harus diakui penampilan tim kita sudah bagus, Cuma faktor non teknis yang menyebabkan tidak tercapainya target yang diinginkan. Padahal setidaknya kita bisa merebut satu medali emas di nomor ini.” Ujar Maulana.

Selain itu, menurut Maulana, harus diakui memang seperti dugaan para praktisi taekwondo Indonesia sebelumnya, bahwa untuk kategori poomsae memang sulit untuk menembus emas, karena menurutnya, selain kesiapan fisik, mental dan pengalaman bertanding, faktor non teknis yang kerap menjadi kontroversi di setiap Sea Games diakuinya terus terjadi. Sea Games kali ini dirinya melihat dari perspektifnya bahwa Wawan Saputra, yang tampil di kategori individual free style, layak mendapatkan emas. Namun apa daya penilaian wasit di kategori memang mutlak harus dihormatinya.

“Walaupun secara kualitatif kita bisa menilai hasil presentasi para atlet, namun hasilnya, tetap diluar ekspektasi. Apalagi berkaitan dengan masalah tuan rumah, memang sulit menembus faktor itu.” Terang Maulana.

Namun Maulana (biasa disapa Nana) mengakui bahwa faktor tuan rumah hanyalah sebagian dari problem yang harus di evaluasi dari atlet kita. Intinya adalah para atlet harus mampu tampil sempurna, bukan cuma fisik dan teknis, tapi juga mental. Oleh karenanya, setelah ini dirinya akan melakukan telaah dan analisis terkait pencapaian hasil di Sea Games ini, agar kedepan menjadi lebih baik.

Hari ini hingga esok hari 8 – 9 Desember, Nomor Kyorugi (Tarung) di pertandingkan. Di nomor ini timnas taekwondo Indonesia berharap ada hasil maksimal berupa raihan emas khususnya dari juara bertahan, yakni Mariska Halinda, Ibrahim Zarman dan Reinaldy Atmanegara.

Hari ini (8/12) akan tampil Dinggo Ardian Prasbowo di kelas Under 74 Kg putra, Rizky Anugrah Prasetyo di kelas Heavy yakni Over 87 kg. Akan tampil pula Shaleha Yusuf di kelas U 62 yang akan bertarung melawan atlet asal Malaysia yang bernama Nurul Farah Alisa. JIka Shaleha lolos menghadapi atlet asal Malaysia tersebut, maka yang bersangkutran langsung masuk babak Semifinal. Di tanggal yang sama atlet yang bernama Rizky Prasetyo juga akan tampil di kelas Over 87 Kg. Peluang Rizki juga sangat besar karena pertarungan keduanya sudah berada langsung di fase semifinal.

Esoknya (9/12), akan bertanding Ibrahim Zarman yang tampil di kelas U – 63 Kg. Ibrahim akan berhadapan dengan atlet asal Kamboja Chuun Soklong. Selain Ibrahim, akan bertarung Ni kadek Prikasih, di kelas U – 46. Ni kadek akan menghadapi atlet asal Filiphina, Reinaldy Atmanegara di kelas U 54 Kg, Aqila Ramadhani di kelas U 49 Kg Putri yang akan berhadapan dengan atlet asal Thailand Wongpanattanakit Fanipak. Jika Aqila menang, maka dipastikan perunggu sudah dapat diraih karena langsung berada di Semifinal. Sementara itu peluang besar untuk meraih medali juga berada pada atlet Mariska Halinda yang bertarung dikelas U 53 Kg putri, Dirinya akan berhadapan dengan taekwondoin asal Myanmar Kyaw Su Myat Sandi.

Terkait dengan hasil di nomor poomsae tersebut, Kabid Binpres yang juga manajer tim Yafi Yriaji akan segera melakukan evaluasi. “Kami sudah mengantongi catatan penting dari para pelatih untuk di kaji sebagai bahan evaluasi kita.” Ujar Yefi.

Penulis : Fram
Editor : Virly
Sumber : Mc-KJ

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.