Ibrahim Fahmi Badu : Masyarakat Andil Ambil Bagian Lawan Politik Uang

Spread the love

Jurnalline.com, Tompaso – Jelang Pilkada 9 Desember 2020 di 7 kab/kota dan Provinsi Sulawesi Utara Bawaslu Sulut menghadirkan Ibrahim Fahmi Badu mantan Direktur Peneliti ICM sebagai Narasumber pada kegiatan yang Kampung Posko Partisipatif Anti Politik Uang yang dilaksanakan di desa liba kecamatan Tompaso kab.Minahasa Kamis (03/12/2020) memberikan pendidikan dan pemahaman kedewasaan baru kepada masyarakat dalam berpolitik.

Usai kegiatan Ibrahim Fahmi Badu, saat di wawancarai wartawan media jurnalline.com menyampaikan tiga hal penting kedewasaan dalam berdemokrasi tanpa di praktik politik uang.

Pertama, Dengan adanya Kampung Posko Partisipatif Anti Politik Uang, yang saya kira kegiatan semacam ini sangat penting perlu dikembangkan, bukan hanya satu kampung melainkan kesemua kampung yang ada ditanah Minahasa.

“Karena kegiatan ini dapat menimbulkan Disterent Efek, aspek keterpantauan para kandidat sehingga mereka cenderung akan menghindari dari yang namanya praktek money politik.

Hal ini Kecederungan yang dianggap wajar diterima masyarakat sebenarnya tidak baik dan bisa terjerat hukum.

Kedua, Merupakan sarana pendidikan pencegahan agar tidak ikut ikutan pada yang namanya politik praktis bahkan politik uang.

Ketiga, Lanjut Fahmi moment Pilkada tahun 2020 ini di Provinsi Sulawesi Utara akan semakin baik, selain itu akan menunjukan keuntungan sendiri bagi para kandidat tanpa Politik uang (politik praktis).

“Jangan sampai masyarakat terseret pada pemiskinan struktural, akumulasi dari biaya politik yang dikuarkan kandidat.” tukas Fahmi

Diuraikan Ibrahim Fahmi Badu, Biaya politik yang semakin besar yang dikeluarkan oleh para kandidat inilah yang harus diantisipasi.

“Biaya politik kandidat yang rendah, sambil bersaing dengan memaparkan program – program, Ide – Ide, bahkan Konsep – konsep yang menuju pada arah yang lebih baik pada perubahan daerah akan menguntungkan lebih baik dari praktik money politik.” Jelas Fahmi

“Telah diketahui Masyarakat tanah Minahasa sejak lama telah terkenal dengan kepintarannya sejak dulu, karenanya mari jangan merusak dengan Politik Uang dalam bentuk apapun.” urai Fahmi

Pelaksanaan Pemilu pertama diIndonesia Sulut dan Jogyakarta adalah daerah yang banyak Intelektualnya, oleh karena itu jangan sampai terjadi praktek kecurangan semacam ini dinodai yang dapat menunjukan pembodohan dan kemiskinan struktural.

“Kebanggaan masyarakat cerdas yang menunjukan kebodohan dan kemiskinan struktural diMoment Pilkada 9 desember 2020 di wilayah Provinsi Sulawesi Utara, mari bersama masyarakat untuk tidak takut menyuarakan hal yang baik menuju akan perubahan suatu daerah guna mencari pemimpin yang bersih. ” Pemimpin yang dilahirkan bukan karena praktek politik uang.” Tandasnya

Penulis : EffendyIskandar
Editor : Ndre

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.