Jurnalline.com, Kodiklatal Banyuwangi – Dalam rangka meningkatkan profesioanlisme dan kemampuan tempur, siswa Pendidikan Intai Amfibi (Diktaifib) Angkatan ke-47 TA 2020 yang sedang menempuh pendidikan di Sekolah Khusus Marinir (Sesusmar) Pusat Pendidikan Infanteri (Pusdikif) Komando Penndidikan Marinir (Kodikmar) Kodiklatal melaksanakan lattek Sea Survival dan Raid Amphibi yang di laksanakan di pantai Rajegwesi kecamatan Pessanggaran Kab Banyuwangi, Selasa, (9/3/2021).
Lattek Sea Survival dan Raid Amphibi yang dipimpin langsung Komandan Sesusmar Pusdikif Kodikmar Letkol Mar Mintarjo, S.H., M.Tr. Opsla ini merupakan bagian dalam pelaksanaan Tahap Latihan Komando Intai Amphibi. Selain Survival dan Raid Amphibi dalam tahap ini para siswa juga melaksanakan renang laut sejauh 8 KM dari Pantai Poncomoyo hingga pantai Rajegwesi
Dalam kesempatan tersebut Dansesusmar juga menyampaikan dalam tahap Latihan Komando intai Amphibi ini para siswa juga melaksanakan Lattek Infiltrasi, Renang tembus gelombang, dayung tembus gelombang, Panjat tebing dan penyiapan medan.
Untuk lattek Sea Survival ini lanjutnya disimulasikan para prajurit mengalami keterlambatan dukungan asupan logistic di daerah operasi, keterlambatan ini karena helly tidak memungkinkan untuk landing wilayah pantai dan disimulasikan daerah tersebut tidak aman karena berada didaerah musuh dan kalah dalam jumlah pesonil. Oleh sebab itu demi kerahasiaan operasi para prajurit Diktaifib ini dituntut untuk bertahan hidup dengan Sea Survival dilanjutkan melaksanakan operasi muara dan perairan.
Sedangkan dalam Latihan Raid Amphibi yang merupakan rangkaian operasi Amphibi para siswa mempraktekkan serangan secara kilat dari laut kedarat untuk menduduki ataupun melumpuhkan obyek vital musuh sampai pengunduran secara terencana. Raid Amphibi ini juga bisa dilaksanakan skala besar di daerah musuh berupa pembebasan sandera dan penghancuran obyek vital skala besar lainya untuk melemahkan musuh.
Dansesusmar ini juga menyampaikan bahwa tahap Latihan Komando intai Amphibi ini sudah berjalan dari Diktaifib angkatan pertama sekaligus sesepuh Taifib hingga Diktaifib angkatan 47 saat ini. Menurutnya Diktaifib adalah pendidikan untuk menghasilkan pasukan kusus, oleh sebab itu harus diberikan latihan sesuai medan yang sangat keras dalam hal ini laut yang ombak dan arusnya menantang, dengan harapan apabila nanti ditugaskan ke medan operasi yang sebenarnya sudah siap dan tidak di ragukan lagi.
Disisi lain disampaikan bahwa cuaca saat ini tidak menentu dan kondisi ombak pantai sangat besar, Dansesusmar berharap agar pelatih instruktur dan pembimbing siswa tetap memperhatikan keselamatan personil dan material hingga selesai pelaksanaan Lattek Diktaifib.
Penulis : Fram
Editor : Ndre
Copyright © 2017 Jurnalline Cyber Media