Jurnalline.com, Minahasa –Bupati Minahasa Dr Ir Royke Octavian Roring MSi (ROR), teken Memorandum of Understanding (MoU) Implementasi Gerakan Menuju Kota Cerdas (Smart City) dengan Kementerian Kominfo, Kamis (20/5/2021) diikuti secara virtual.
Penandatangan Nota Kesepakatan Implementasi Kota Cerdas (Smart City) tahun 2021 dilakukan oleh Bupati Dr Ir Royke Roring dengan Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kementerian Kominfo Semuel Abrijani Pangerapan di hadapan Menteri Kominfo Johnny G Plate, disaksikan Direktur LAIK Ditjen Aptika Bambang Dwi Anggono dan para Bupati/Walikota se indonesia.
Penandatanganan Nota Kesepakatan Implementasi Kota Cerdas (Smart City) tahun 2021 bagi 48 Kabupaten/Kota di Kawasan Pariwisata Prioritas Nasional dan Kawasan Ibu Kota Negara Baru yang dipilih dan ditetapkan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika RI.
Program tersebut bekerja sama dengan Kementerian Dalam Negeri, Kementerian PUPR, Kementerian PPN/Bappenas, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Kementerian Keuangan, Kementerian PAN dan RB, Kementerian Pariwisata dan Kantor Staf Presiden pada Kawasan Pariwisata Prioritas Nasional dan Kawasan Ibu Kota Negara Baru.
Dalam kesempatan tersebut, Bupati Royke Roring menyampaikan rasa syukur atas terpilihnya Kabupaten Minahasa dalam Program Smart City tahun 2021 ini.
” Di Sulawesi Utara yang menerima program tersebut untuk kali ini hanya Kabupaten Minahasa dan Kabupaten Minahasa Utara,” ujarnya.
Selanjutnya pihak Kementerian Kominfo akan melakukan pendampingan dalam penyusunan master plan serta mendukung upaya Pemerintah Kabupaten Minahasa dalam program Smart City ini.
Dalam sambutannya, Menteri Kominfo Johnny G Plate mengatakan bahwa penandatanganan Nota Kesepakatan antara Kementerian Kominfo dengan Kepala Daerah dari 48 Kota/Kabupaten di Kawasan Pariwisata Prioritas dan Ibu Kota Negara Baru ini merupakan titik tolak penting bagi perluasan inisiasi Kota Cerdas (Smart City) dan juga untuk pengembangan sektor pemerintahan digital Indonesia.
“Sejak tahun 2017, Kementerian Kominfo bersama dengan beberapa Kementerian dan Lembaga terkait lainnya telah menginisiasikan Gerakan Menuju Smart City di 100 Kabupaten/Kota. Saat ini, program tersebut telah memasuki masa evaluasi. Tahun ini, kami melanjutkan inisiasi Gerakan Menuju Smart City tersebut dengan memperluas pendampingan pengembangan Kota Cerdas di kawasan pariwisata prioritas nasional dan kawasan ibu kota negara baru, yang tentunya perlu kita sukseskan bersama,” tandas Menteri.
Lanjutnya, program ini menekankan pada 6 pilar utama Smart City yaitu Smart Governance, Smart Branding, Smart Economy, Smart Living, Smart Society, dan Smart Environment.
“Perluasan Gerakan Menuju Smart City ini akan semakin meneguhkan kebangkitan sektor digital Indonesia. Pandemi COVID-19 juga semakin meningkatkan penggunaan solusi berbasis digital untuk melakukan aktivitas sehari-hari, mulai dari bekerja, belajar, hingga mengakses layanan publik.”
Sebagai respon, tambahnya, Pemerintah telah mencanangkan program Akselerasi Transformasi Digital yang menyasar empat sektor utama, yakni: infrastruktur digital, ekonomi digital, pemerintahan digital, dan juga masyarakat digital.
” Inisiasi tersebut dilakukan untuk meningkatkan akses dan optimalisasi penggunaan teknologi bagi seluruh masyarakat Indonesia, termasuk bagi daerah 3T (terdepan, terluar, tertinggal), wilayah Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP), dan juga pengembangan daerah baru seperti Ibu Kota Negara. Tujuan besar dari seluruh upaya transformatif ini adalah agar seluruh masyarakat Indonesia, di manapun mereka berada, mendapatkan manfaat maksimal dari perkembangan teknologi digital yang sedang berlangsung,” urainya.
Dikatakannya, selerasi Transformasi digital juga akan meningkatkan relevansi untuk mengembangkan Kota Cerdas berbasis digital di Indonesia. Gerakan Menuju Smart City hadir untuk memberikan panduan bagi pemerintah daerah dalam mengoptimalisasikan penggunaan teknologi untuk meningkatkan pelayanannya kepada masyarakat. Digitalisasi akan mempercepat proses, mengefisiensikan pekerjaan, dan memaksimalkan layanan, yang berujung pada meningkatnya kepuasan masyarakat akan pelayanan pemerintah.
“Kesuksesan Gerakan Menuju Smart City ini amat bergantung pada kolaborasi dan sinergi yang dilakukan antar institusi pemerintah yang ada di dalamnya, baik itu instansi Pemerintah di pusat maupun di daerah. Di dalam Gerakan Menuju Smart City, Kementerian Kominfo dibantu oleh Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Keuangan, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara- Reformasi Birokrasi, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Kementerian PPN/Bappenas, serta Kantor Staf Presiden, bersama jajaran akademisi dan praktisi profesional,
Seluruh instansi ini memiliki peran masing-masing untuk turut mendampingi serta memberikan asistensi bagi jajaran Pemerintah Daerah di 48 Kabupaten dan Kota dalam transformasinya menjadi Kota Cerdas berbasis digital,” ungkap Menteri.
Lanjut Menteri, Penandatanganan Nota Kesepahaman hari ini menjadi langkah baik dan konkret untuk menjamin kolaborasi lintas sektor ini dapat berlangsung dengan baik, terutama untuk memastikan implementasi masterplan atau Rencana induk Kota Cerdas di masing-masing wilayah berjalan cepat.
“Karenanya, dalam semangat Hari Kebangkitan Nasional ke-
113 hari ini, mari kita bersama kawal kebangkitan digital Indonesia melalui Gerakan Menuju Smart City dan Gerakan Literasi Digital Nasional, untuk menyongsong Indonesia yang semakin tangguh, semakin terkoneksi, semakin digital dan semakin maju,” tutup Menteri.
Turut mendampingi Bupati Minahasa Asisten II, Ir. Wenny Talumewo, Kadis Kominfo, Agustifo Tumundo, SE, M.Si, Kabid e-Goverment, Gogen Ngantung SE, bersama jajaran RRRD Command Center.
Penulis : Fendy
Editor : Ndre
Copyright © 2017 Jurnalline Cyber Media