Jurnalline.com, Ogan Ilir (Sumsel) – Salah satu putra terbaik asal Kabupaten Ogan Ilir H.Ashabul Kahfi Al Hafizh merupakan alumni Ponpes Al Ittifaqiah Inderalaya akan dikirim bersama 22 orang para hafizh ke Uni Emirat Arab (UEA) untuk menjadi khatib dan imam masjid.
H. Ashabul Kahfi Al hafizh satu-satunya hafiz asal Sumatera Selatan yang akan dikirim ke UEA tahun depan.
“Alhamdulillah, tercatat saya satu-satunya hafiz asal Sumsel yang akan berangkat ke UEA bersama 22 hafiz lainnya dari seluruh Indonesia,” kata Ashabul Kahfi saat ditemui usai salat Jumat di Masjid Agung An Nur Tanjung Senai, Indralaya, Jumat (15/10).
Kahfi, nama panggilannya mengungkapkan, rencananya dia akan ditugaskan menjadi khatib dan imam di negara Timur Tengah tersebut.
“Tapi belum tahu ditugaskan di kota mana. Apakah di Dubai, Sharjah ataupun di Abu Dhabi. Masih menunggu informasi selanjutnya,” ujar Kahfi.
Pria 25 tahun ini mengungkapkan, tak mudah menjadi salah satu imam yang terpilih pada program kerjasama pemerintah RI dan UEA tersebut.
Kahfi harus bersaing dengan 212 peserta lainnya dari seluruh Indonesia.
“Dari total 213 peserta seleksi, terpilih 23 orang termasuk saya. Ini setelah melewati seleksi dua tahap yang dilakukan oleh Kemenag dan panitia dari UEA langsung,” ungkap Kahfi.
Jika tak ada aral melintang, Kahfi beserta calon imam dan khatib lainnya akan terbang ke UEA pada Februari atau Maret tahun depan.
Kahfi mengaku mendapatkan informasi bahwa kontrak awal untuk seorang imam masjid di UEA bisa mencapai 2 atau 3 tahun.
“Kalau bagus, Insya allah diteruskan menjadi imam dan khatib,” ucapnya.
Pria yang telah beristri ini mengaku selain mempersiapkan kemampuan yang dimiliki, juga telah mempersiapkan mental.
Menurut Kahfi, mental ini telah ditempa sejak proses tahapan seleksi.
“Insya Allah siap baik dari teknis, non teknis termasuk mental,” tegas pria berkacamata ini.
Kahfi mengaku mulai menghapal Alquran setelah tamat SD hingga melanjutkan pendidikan Madrasah Tsanawiyah (Mts) di Ponpes Al Ittifaqiah Indralaya.
“Menghapal Alquran sejak kelas 2 MTs,” ungkap Kahfi.
Lulus dari Al Ittifaqiah, Kahfi melanjutkan pendidikan Madrasah Aliyah (MA) di Ponpes Al Falah Bandung, Jawa Barat.
Setelah itu, pria yang kini menjabat Mudir Ponpes Tahfizul Daarul Quran di Lampung Selatan ini kuliah di Universitas Sains Malaysia.
Kahfi kembali ke Indonesia pada awal tahun 2020, beberapa saat sebelum pandemi Covid-19.
Dia berharap suatu saat memiliki kesempatan menempuh pendidikan S2 dan terus menyebarkan syiar Islam.
“Keiginan untuk lanjut pendidikan S2 untuk sementara tertunda karena Covid-19, alhamdulillah pasti ada hikmahnya. Mari senantiasa kita berdoa agar selalu dalam lindungan dan rahmat Allah SWT,” ucapnya.
Penulis : Sy
Editor : Ndre
Copyright © 2017 Jurnalline Cyber Media