Jurnalline.com, Jakarta – Dalam rangka mendukung kelancaran sebuah kegiatan, faktor komunikasi memegang peran yang cukup vital. Komunikasi antar kapal selain menggunakan radio juga dapat dilakukan dengan cara mengibarkan bendera (flag hoist). Bendera isyarat yang dikibarkan masing-masing mempunyai arti sehingga kapal-kapal yang melihatnya dapat mengetahui apa yang sedang dilakukan oleh kapal yang mengibarkan bendera isyarat. Bendera isyarat tersebut bersifat internasional, berlaku untuk kapal perang atau kapal kombatan ataupun kapal non kombatan.
Karena flag hoist bersifat internasional, hal tersebut yang mendasari Staf Operasi Satlinlamil 2 menggelar latihan mengenai prosedur komunikasi dengan kibaran isyarat bendera (flag hoist) Triwulan I tahun 2022 di Dermaga Madura, Ujung, Surabaya, Rabu (16/2).
Penyelenggaraan latihan ini sebagai sarana memperdalam pengetahuan komunikasi bagi prajurit KRI khususnya kejuruan Komunikasi untuk Bintara dan kejuruan Isyarat untuk Tamtama. Latihan ini diikuti oleh 26 prajurit yang berasal dari KRI Teluk Bintuni-520, KRI Teluk Youtefa-522, KRI Teluk Lampung-540 dan KRI Teluk Parigi-539 yang pada latihan ini bertindak sebagai Officer Conducting Serial.
Komandan Satlinlamil 2, Kolonel Laut (P) Muhammad Nizarudin menyampaikan, tingginya frekuensi operasi unsur KRI Satlinlamil 2 bukan menjadi alasan untuk mengabaikan atau meninggalkan latihan. Profesionalisme prajurit matra laut harus selalu dikembangkan. Latihan tetap dilaksanakan baik kapal sedang berlayar ataupun saat sandar. Selama latihan berlangsung, protokol kesehatan harus dilaksanakan dengan penuh disiplin.
Materi yang disampaikan dalam latihan prosedur komunikasi dengan kibaran isyarat bendera meliputi pengetahuan teori isyarat bendera (flaghoist) dengan dasar Buku Induk Manuvra Armada (BIMA), isyarat pengibaran bendera dan artinya, kesiapsiagaan dalam kirim berita dengan isyarat bendera dan menggunakan bendera isyarat semaphore.
“Flag hoist adalah sistem komunikasi yang praktis, kita kibarkan satu bendera isyarat internasional maka kapal lain yang melihat langsung mengetahui apa yang sedang terjadi atau sedang dilakukan oleh kapal yang mengibarkan bendera isyarat. Oleh karena itu, prajurit KRI harus mengetahui artinya khususnya prajurit dengan kejuruan komunikasi karena itu adalah ‘makanannya’.” ujar Dansatlinlamil 2.
Menanggapi latihan flag hoist yang dilaksanakan oleh unsur-unsur KRI Satlinlamil 2, Panglima Kolinlamil Laksda TNI Erwin S Aldedharma menyampaikan bahwa komunikasi yang dilaksanakan oleh TNI AL bersifat internasional, oleh karena itu latihan komunikasi dengan menggunakan isyarat bendera sangat tepat diselenggarakan. Setiap latihan yang dilaksanakan pada dasarnya mengacu dari program prioritas Kepala Staf Angkatan Laut, Laksamana TNI Yudo Margono yaitu pembangunan sumber daya manusia TNI AL.
“Kuasai ilmu dan keahlian sesuai bidangnya masing-masing. Teruslah berlatih dengan semangat dan sungguh-sungguh agar keahlian yang dimiliki semakin meningkat dan profesionalisme prajurit tercapai.” pesan Panglima Kolinlamil.
Fram
Editor : Ndre
Sumber : Dispen Kolinlamil
Copyright © 2017 Jurnalline Cyber Media