Jurnalline.com, TNI AL-STTAL Surabaya – Komandan STTAL, Laksamana Pertama TNI Dr. Ir. Avando Bastari, M.Phil., M.Tr. Opsla., melaksanakan Rapat Penelitian STTAL TA 2022 secara offline dan online pada hari Senin, 07 Februari 2022 di Rupat Gd. Pulau Nipa Kampus STTAL Bumimoro Krembangan Surabaya, yang juga dihadiri Ka LPPM, Ka Akun dan para Dosen Peneliti STTAL antara lain; Kolonel Laut (KH) Dr. Adi Bandono, M.Pd., Kolonel Laut (KH) Dr. I Made Jiwa Astika, M.MT., Letkol Laut (E) Erpan Sahiri, S.T., M.T., M.Tr.Hanla., Letkol Laut (T) Aris Tri Ika R., S.T., M.T., M.Tr.Opsla., Letkol Laut (E) Alexander V.B., S.T., M.T., M.Tr.Opsla., Letkol Laut (KH) Johar Setiadi, S.T., M.T., Mayor Laut (KH) Endro Sigit Kurniawan, S.T., M.T., dan Mayor Laut (T) Cahya Kusuma, S.T., M.M.,.M.T., serta Pembina IV/a I Made Subakti, S.T., M.T.
Lebih lanjut dijelaskan Ka LPPM, Letkol Laut (KH) Edy Suhartono, S.E., M.M., adapun penelitian Dosen STTAL tersebut antara lain; (1) Rancang Bangun Drone Carrier (Drone Pengangkut Drone); (2) Automasi Handling Carrier Material di Gudang Dopus; (3) Rancang Bangun Drone Jammer; (4) Penelitian Underwater Jammer; (5) Rancang Bangun Composite Propellant Guba Mendukung Bahan Bakar Roket Flare 2 inchi Anti Serangan Udara; (6) Rancang Bangun Model Kapal dengan Axe Bow dan Propeller KCR 60 M beserta Pengujian Model; (7) Rancang Bangun Unmaned Amphibios Vehicles; (8) Rancang Bangun Sistim Sensor Altitude dan Seabed Clasification Menggunakan Gelombang Akustik; (9) Rancang Bangun Alat Conversi Para Hydrogen Menjadi Ortho Hydrogen Dengan Kemagnetan Remanen Untuk Menghemat Bahan Bakar; dan (10) Rancang Bangun Sensor CTD sebagai Pengukur Parameter Oseanografi Fisis.
Menurutnya, hasil produk Penelitian dosen STTAL tersebut bisa dikembangkan secara berkelanjutan dengan harapan nantinya bisa menjadi first artikel di TNI AL, yang tentunya STTAL bersinergi dengan stake holder terkait. Karena STTAL sebagai lembaga perguruan tinggi di lingkungan TNI Angkatan Laut tidak boleh tertinggal dengan perkembangan teknologi baru dan bahkan harus mampu mengembangkan ke sistem teknologi masa depan.
Seperti kita ketahui, Bangsa Indonesia telah memiliki cita-cita yang besar di bidang kemaritiman, yaitu pada tahun 2045 dapat mewujudkan Indonesia sebagai Pusat Peradaban Maritim Terbesar di Dunia. Cita-cita besar tersebut hanya dapat dicapai melalui penguasaan, pemanfaatan dan pendayagunaan ilmu pengetahuan dan teknologi secara tepat sehingga Indonesia dapat menjadi kuat dan makmur berbasis kemaritiman. Dengan demikian penerapan dan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi kemaritiman termasuk keangkatanlautan memiliki urgensi dan peran yang sangat strategis. Kini dan ke depan, pada gilirannya tingkat kesiapan teknologi (technology readiness level) yang dicapai oleh suatu bangsa atau negara telah menjadi ukuran kemajuan yang dicapai bagi suatu bangsa atau negara.
“Oleh karena itu, Sekolah Tinggi Teknologi Angkatan Laut (STTAL) optimistis akan menjadi pusat unggulan riset teknologi alat utama sistem pertahanan atau Alutsista di Indonesia. Sehingga para dosen maupun para mahasiswa STTAL harus dapat berperan aktif dalam berinovasi melalui Penelitian dan Perekayasaan Teknologi Pertahanan”, pungkasnya.
Fram
Editor : Ndre
Copyright © 2017 Jurnalline Cyber Media