Jurnalline.com, MANADO — Badan Pusat Statistik (BPS) Sulawesi Utara (Sulut) merilis pencapaian ekspor dan impor di bumi nyiur melambai.
Nampak terlihat, terus bergairah meskipun kondisi pandemi Covid-19 masih terus terjadi.
Kondisi bergairahnya ekonomi Sulut, tidak lepas dari sinergitas dan kerja keras Kepemimpinan Gubernur Olly Dondokambey SE dan Wagub Drs Steven OE Kandouw dalam menggerakkan roda ekonomi daerah.
Berbagai sektor dipacu guna menciptakan stabilitas ekonomi dan ketersediaan pangan bagi masyarakat. Bahkan, BPS mencatat, neraca perdagangan Sulut medio Februari 2022 Surplus US$ 74,16 juta.
Kepala BPS Sulut Asim Saputra membeberkan nilai ekspor nonmigas Sulut pada Februari 2022 tercatat sebesar US$ 91,35 juta sementara impornya senilai US$ 17,19 juta.
Kedua, Komoditas ekspor nonmigas terbesar pada Februari 2022 masih didominasi Lemak dan Minyak Hewan/Nabati (HS 15), senilai US$ 61,13 juta (66,92% dari total ekspor), sedangkan untuk komoditas impor terbesar adalah Bahan Bakar Mineral (HS 27), senilai US$ 13,23 juta (76,92% dari total impor)
“Sementara itu, negara tujuan ekspor nonmigas terbesar Sulawesi Utara pada Februari 2022 adalah Amerika Serikat sebesar US$ 36,19 juta (39,62% dari total ekspor). Sedangkan Singapura menjadi negara pemasok terbesar pada bulan Februari 2022 sebesar US$ 8,52 juta (49,57% dari total impor),” beber Asim Saputra.
Berikut data Perkembangan Ekspor dan Impor Sulawesi Utara Februari 2022
1. Ekspor (Nonmigas)
Nilai FOB Ekspor Nonmigas Sulawesi Utara pada bulan Februari 2022 senilai US$ 91,35 juta, mengalami kenaikan sebesar 50,65 persen dibandingkan Januari 2022 yang senilai US$ 60,64
juta (m-to-m).
Bila dibandingkan dengan bulan yang sama tahun 2021 (y-on-y), nilai ekspor Sulawesi Utara mengalami penurunan sebesar 2,59 persen. Komoditas ekspor pada bulan ini
masih tetap didominasi oleh Lemak dan Minyak Hewan/Nabati (HS 15).
1.1. Ekspor menurut Golongan Barang HS2
DigitDilihat dari golongan barang HS2 digit. kontributor tertinggi pada Februari 2022 diduduki oleh komoditi lemak dan minyak hewani/nabati (HS 15).
Pada bulan Februari terjadi kenaikan share golongan ini terhadap total ekspor menjadi 66,92 persen, dibandingkan dengan bulan yang lalu yang mencapai 58,86 persen.
Golongan barang tersebut pada bulan Februari diekspor ke 4 (empat) negara tujuan yaitu berturut-turut dari nilai yang tertinggi: Amerika Serikat, Malaysia, Tiongkok,dan Jepang.
Nilai FOB ekspor dari golongan barang HS 15 ini meningkat sebesar 71,27 persen dari bulan sebelumnya (m-to-m). Bila dibandingkan dengan bulan yang sama tahun 2021 (y-on-y) naik sebesar 16,47 persen.
Volume ekspor Sulawesi Utara bulan Februari 2022 menurun sebesar 4,29 persen dibanding Januari 2022. Salah satu komoditas yang mengalami peningkatan volume ekspor terbesar adalah berbagai produk kimia (HS 38) sebesar 411,97 persen dan kayu dan barang dari kayu (HS 44) sebesar 166,49 persen.
Sedangkan komoditi dengan penurunan volume terbesar adalah ikan, krustasea, dan moluska (HS 03) sebesar 9,45 persen dan buah-buahan sebesar 4,13 persen.
Komoditas dengan berat terbesar adalah Lemak & Minyak Hewan/Nabati yang mencapai 34.928,47 ton atau 48,46 persen.
1.2. Ekspor Menurut Negara Tujuan
Posisi teratas negara tujuan ekspor nonmigas Sulawesi Utara pada Februari 2022 adalah Amerika Serikat, yakni senilai US$ 36,19 juta atau 39,62 persen dari total nilai ekspor nonmigas.
Adapun produk yang paling banyak diekspor ke negara tersebut adalah Lemak & Minyak Hewan/Nabati (15).
Dari sisi volume ekspor Sulawesi Utara bulan Februari 2022, negara tujuan dengan berat ekspor terbesar adalah Amerika Serikat yang mencapai 16.826,00 ton atau 23,34 persen dari total berat ekspor dan India yang mencapai 16.514,42 ton atau 22,91 persen dari total berat ekspor.
1.3. Ekspor Menurut Pelabuhan Muat
Sebagian besar komoditas ekspor nonmigas Sulawesi Utara dikirim melalui beberapa pelabuhan muat di Sulawesi Utara dan juga melalui pelabuhan muat di provinsi lain.
Pada bulan Februari 2022, sebanyak 73,52 persen barang ekspor dikirim melalui pelabuhan muat Bitung. Dibandingkan dengan bulan Januari 2022 (m-to-m), nilai ekspor di Pelabuhan muat Bitung mengalami peningkatan sebesar 44,11 persen.
Komoditas terbesar yang dikirimkan melalui Pelabuhan muat ini adalah Lemak & Minyak Hewan/Nabati dengan negara tujuan Amerika Serikat, Tiongkok, dan Jepang.
Dari sisi volume, Pelabuhan Bitung merupakan pelabuhan muat terbesar di Sulawesi Utara pada bulan Februari 2022, dimana sebanyak 76,46 persen barang ekspor dikirim melalui pelabuhan muat ini.
Komoditas ekspor terbesar yang dikirim dari Pelabuhan ini adalah lemak dan minyak hewan/nabati (HS 15) dengan negara tujuan Amerika Serikat, Tiongkok, dan Jepang.
Selain itu komoditas terbesar kedua yang dikirim dari Pelabuhan muat ini adalah berbagai produk kimia (HS 38) dengan negara tujuan Belanda dan Amerika Serikat.
Dibandingkan dengan bulan Januari 2022 (m-to-m), volume ekspor di Bitung mengalami peningkatan sebesar 42,33 persen.
2. Impor
Nilai impor Sulawesi Utara pada Februari 2022 mengalami peningkatan sekitar 114,78 persen bila dibandingkan dengan bulan yang lalu (m-to-m), dan bila dibandingkan nilainya dengan Februari 2021 (y-on-y), juga mengalami peningkatan sebesar 154,04 persen.
2.1. Impor Menurut Golongan Barang HS2 Digit.
Dilihat menurut golongan barang HS2 digit, Bahan Bakar Mineral (HS 27) menjadi kontributor terbesar terhadap nilai impor Sulawesi Utara pada Februari 2022. Kontribusi golongan barang ini terhadap total impor adalah sebesar 76,92 persen yang diimpor dari negara Singapura dan Australia.
Komoditas yang memiliki volume terbesar adalah komoditas bahan bakar mineral (HS 27) dengan berat mencapai 43.490,81 ton atau 83,57 persen dari total berat impor.
Selain itu komoditas yang mengalami peningkatan volume impor terbesar adalah mesin dan perlengkapan elektrik serta bagiannya (HS 85) sebesar 718,37 persen dan instrumen optik, fotografi, sinematografi, dan medis (HS 90) sebesar 376,64 persen.
2.2. Impor Menurut Negara Asal
Pada Februari 2022, Singapura menjadi negara pemasok terbesar komoditas impor untuk Sulawesi Utara, yaitu sebesar 49,57%.
Adapun komoditas terbesar yang dibeli dari negara tersebut adalah bahan bakar mineral.
Dari sisi volume impor Sulawesi Utara bulan Februari 2022, salah satu negara pemasok yang memiliki volume terbesar adalah Australia dengan berat mencapai 32.995,00 ton atau 63,40 persen dari total berat impor dengan komoditas yang diimpor adalah bahan bakar mineral (HS 27).
Selain itu negara pemasok terbesar kedua adalah Singapura dengan berat 10.496,81 ton atau sebesar 20,17 persen dari total berat impor dengan komoditas terbesar yang diimpor adalah bahan bakar mineral (HS 27).
3.
Neraca Perdagangan
Nilai neraca perdagangan Sulawesi Utara yang diukur melalui penghitungan net ekspor (total ekspor dikurangi total impor) pada Februari 2022 mengalami surplus, senilai US$ 74,16 juta.
Nilai ini mengalami kenaikan dibandingkan kondisi bulan sebelumnya yang tercatat senilai US$ 52,63 juta.
Penulis : IskandarEffendy
Editor : Ndre
Copyright © 2017 Jurnalline Cyber Media